Minggu, 10 November 2013

be honest



be honest

itulah kata yang terpampang dengan sangat besar,
di lapangan olah raga tempat anakku akan melanjutkan pendidikannya
tempat yang menurutku "terbaik" bagi buah hatiku
tempat yang kuharap akan membentuk karakternya
guna menjadi pegangan di masa depan;
ketika ia menjadi seorang pemuda yang memiliki banyak cita
dengan semangat gelora darah mudanya,
ketika ia menjadi seorang "pelayan" bagi tempat dimana ia berada,
ketika ia menjadi "pemimpin"saat yang lain tidak berani bersikap,
ketika ia harus menjadi "panutan" karena ia di daulat

oh TUHAN, dengarkan do'a dari hati seorang ayah ini.......
tak banyak yang dapat kuberi bagi insan yang telah Kau titipkan padaku,
tak hendak aku mengatur langkahnya, karena ia adalah milikMu.

andaikan matahari dapat kusentuh, kan kuberikan ia matahari......
andaikan bulan dapat kupetik, kan ku ulurkan baginya bulan purnama 12...
yang terbaik yang dapat kulakukan, akan kulakukan baginya.....

dalam semarak masa mudaku, ku ingat akan kasih Mu ya Tuhan......
kasih yang menguatkan kaki rapuh ini, untuk dapat melangkah......hingga saat ini
dalam dunia yang sedang menuju kehancuran......, ku butuh bekal untuk anakku
agar ia tidak binasa ketika melakukan perjalanannya........,
saat aku sudah tidak lagi bersamanya.

tiada hadiah yang lebih indah, yang kuminta dari Mu ya Allahku......
izinkan buah hatiku dapat melanjutkan pendidikannya di sana...
di tempat kejujuran menjadi alasan utama mereka menempuh pendidikannya.
amin
http://smp.kanisius.edu/




Senin, 12 Agustus 2013

Berjuang untuk hidup


Berjuang untuk hidup

Teman, pernahkah kalian merasa bahwa kehidupanmu terancam dan merasa tidak berkembang? 
Apa artinya kondisi ini bagimu?
Saya pernah mengalaminya, serasa semua yang dilakukan tiada arti karena “kering makna”. 
Namun dari sini saya menyadari satu hal. 
Kesulitan itu perlu untuk dapat hidup “sehat”.

Hidup sehat yang saya pahami adalah hidup yang membuat orang yang menjalani merasa bahwa hidupnya berarti. Hidup yang mempunyai harapan dan tujuan yang jelas. Ada tantangan yang harus ditaklukkan. Ada usaha yang harus dilakukan, dan ada pilihan yang harus diambil.
Tidak semua pilihan yang diambil adalah pilihan yang mudah. Namun saya merasakan gairah kehidupan dengan mengatakan “ya” pada tantangan dan kesulitan yang menghadang.

Seiring dengan kesulitan dan tantangan yang saya hadapi, otak memerintahkan tubuh untuk waspada dan survive. Peringatan otak bahwa tubuh harus mendukung upaya untuk dapat bertahan hidup dan memunculkan kreatifitas dan ide-ide yang baru.

Hal-hal sederhana jadi mendapat tempat yang berbeda dalam kacamata saya. 
Setiap ide yang muncul membuka jendela baru untuk melihat peluang. 
Peluang yang perlu ditindaklanjuti agar memberikan hasil seperti yang saya harapkan.

Persaingan yang muncul dalam kehidupan saat ini sudah sangat multi dimensi. 
Usia tua tidak menjamin bahwa “senior”menjadi lebih ahli dari yang “junior”.
Ilmu pengetahuan tidak berpihak kepada yang lebih tua.
Ilmu pengetahuan bersahabat dengan orang-orang muda yang gencar mencarinya. 
Ilmu pengetahuan menjadi begitu dekat dengan mereka yang haus akan dirinya.
 Ibarat sebuah kata mutiara yang disampaikan oleh seorang Guru Sekolah Dasar di kaki Kawah Ratu kepada murid-muridnya, “orang yang pintar akan menguasai dunia, dan kuncinya adalah membaca”.

Ya, benar….. pengetahuan bisa didapatkan dari bacaan. 
Banyak bacaan bermutu dan yang dapat memotivasi orang untuk dapat melakukan hal-hal besar melalui cara-cara yang sederhana. 
Bacalah, maka ilmu pengetahuan itu akan menjadi bagian dari dirimu.
Membaca berarti memindahkan informasi dari media cetak/tulis/digital dalam bentuk tulisan ataupun gambar ke dalam otak si pembaca. 
Hasil informasi ini diolah, dipilih dan dipilah untuk selanjutnya digunakan sesuai kebutuhan si pemiliknya. 

Teman, mari luangkan waktu untuk menambah pengetahuan dengan membaca agar kita menjadi pintar dan dapat menguasai dunia.