Kamis, 10 Juli 2014

Papa, rinduku padamu sebening mata air di kampung kita

Papa

rinduku melihat senyum sabarmu dan bening sinar matamu

walau waktu telah berlalu,
masa telah berganti,
bulan berganti purnama, silih berganti….
tak dapat kulupa teladan indahmu Papa
Kejujuran yang kau ajarkan akan kuajarkan juga kepada cucu-cucumu,
Kebaikan kasih yang kau teladankan pada kami, akan ku wariskan bagi mereka
saat aku ingat semangat pantang menyerahmu,
ku ingin menjadikan memori indah ini sebagai ukiran tugu prasasti anak-anakku

Papa, rindu ini mengalirkan air mataku…
Papa, hening pagi hari senantiasa mengantarku mengingat engkau
saat engkau berdo’a bagi kami anak-anakmu, yang jauh di rantau orang
Papa, hanya do’a yang dapat kukirimkan bagimu setiap pagi
semoga kita berjumpa ketika aku sudah purna bhakti,
rinduku Papa,……. sebening air di mata air kampung halaman kita.

Jakarta, 10 Juli 2014 – ketika rindu di dada menguras air mataku

http://www.youtube.com/watch?v=sM6fzJ564sw