rinduku melihat senyum sabarmu dan bening sinar matamu
walau waktu telah berlalu,
masa telah berganti,
bulan berganti purnama, silih berganti….
tak dapat kulupa teladan indahmu Papa
Kejujuran yang kau ajarkan akan kuajarkan
juga kepada cucu-cucumu,
Kebaikan kasih yang kau teladankan pada
kami, akan ku wariskan bagi mereka
saat aku ingat semangat pantang menyerahmu,
ku ingin menjadikan memori indah ini
sebagai ukiran tugu prasasti anak-anakku
Papa, rindu ini mengalirkan air mataku…
Papa, hening pagi hari senantiasa
mengantarku mengingat engkau
saat engkau berdo’a bagi kami anak-anakmu,
yang jauh di rantau orang
Papa, hanya do’a yang dapat kukirimkan
bagimu setiap pagi
semoga kita berjumpa ketika aku sudah purna
bhakti,
rinduku Papa,……. sebening air di mata air
kampung halaman kita.
Jakarta, 10 Juli 2014 – ketika rindu di
dada menguras air mataku
http://www.youtube.com/watch?v=sM6fzJ564sw