teman-teman, gw mau sharing sedikit tentang tulisan tentang kekuatan persatuan orang miskin walaupun adanya di negeri opini.
membaca tulisan yang dikupas di situs http://purwo.com/2011/01/13/maka-terpilihlah-presiden-yang-pernah-miskin.html yang berkisah tentang perubahan yang terjadi di negeri "opini" karena bersatunya orang miskin di negeri tersebut cukup menarik perhatian gw.
ada 2 hal yang berkesan bagi gw yaitu:
1. ajaran orang tua gw sewaktu masih kecil, bahwa sebuah lidi sapu akan mudah dipatahkan apabila ia hanya sendirian. tetapi akan sangat sulit mematahkan lidi sapu yang telah diikat dalam satu kesatuan dengan lidi sapu yang lain (misalnya 20-30 batang lidi sapu). ajaran ini diajarkan kepada kami yang bersaudara cukup banyak.
2. jika ada kesatuan hati dan sikap, maka tantangan yang kelihatan sangat sulit diatasi akan terlalui dengan pasti karena derap langkah yang sudah pasti menuju satu arah yang sama.
siapa sih yang mau hidup dalam kemiskinan? miskin materi bukanlah hal yang enak. saat gw tidak memiliki uang satu rupiah pun di kantong, maka perasaan bahwa diri miskin dan bergantung pada belas kasih orang lain bukan hal yang nyaman. memang di sisi lain gw merasakan "berkat" luar biasa yaitu dapat merasakan bagaimana rasanya mengandalkan kemurahan hati Allah semata dalam melalui kehidupan. Perjalanan hidup membuktikan bahwa pada saat itulah justru gw sebenarnya sangat "kaya".
btw kawan, gw beranggapan bahwa setiap perubahan dalam kehidupan dapat dilakukan oleh sikap hati sekelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan. sebagai bagian dari penghuni negeri ini, yang dilahirkan, dibesarkan, dan makan serta minum dari hasil tanah dan air di negeri kepulauan (nusantara)gw merasa prihatin akan nasib penghuninya.
gimana gw ndak khawatir, jika dibandingkan dengan negara tetangga yang ukurannya hanya seuprit, negeriku ini sepertinya masih di jaman yang jauh di belakang negeri singa kecil itu? wah... ndak rela...ndak rela......
apa yang salah ...? gw bertanya bukan untuk mencari kambing hitam....., tapi mengapa hal ini belum bisa berubah......?
gw sempat kagok menjawab pertanyaan anakku ketika kami berlibur ke negeri singa kecil dan negeri jiran beberapa waktu yang lalu (liburan sekolah anak-anak).
dengan polos si sulung bertanya ,"Papa, kenapa ya disini transportasinya lancar. Kemana-mana mudah dan cepat, sedangkan di Jakarta kemana-mana macet?".
Ingin rasanya gw berteriak......, tapi akal sehat gw masih dominan mengontrol emosi yang mulai menggelora.
dengan perlahan gw jelaskan kepada si Sulung ,"Nak, sebenarnya di negeri kita bukan tidak bisa membuat sarana transportasi yang lancar seperti di Singapura ataupun di Kuala Lumpur. Kita punya banyak orang pintar dan kita punya banyak sumber daya alam. Tetapi nak, untuk membuat sesuatu yang besar dan berpengaruh pada kehidupan orang banyak seperti monorail ataupun MRT (mass rapid transport) membutuhkan pemikir dan orang yang merencanakan hal ini dengan matang dan rapi. Coba kau lihat sayang, saat kita bepergian dari satu tempat ke tempat lain, tidak ada risiko terkena hujan dan semua tempat yang kita lalui terhubung. Informasi tentang transportasi terbaca jelas dan mudah dimengerti sehingga kita sebagai pelancong mudah menentukan tempat yang akan menjadi tujuan kita dan sarana transportasi yang dipakai untuk kesana.
si Sulung memang anak yang kritis dan pintar, dia langsung nyambar..... Lha di Jakarta katanya mau dibangun monorail, tetapi kenapa tidak jadi-jadi.......?
Gw diam sesaat dan memberikan jawaban yang agak diplomatis.
Nak...., banyak hal yang harus dilakukan untuk dapat mewujudkan sarana transportasi yang kita impikan, namun ingatlah bahwa kita tidak dapat mengubah orang lain.
Nak, jika engkau ingin sesuatu menjadi berubah, mulailah dengan dirimu sendiri. Ubahlah cara bersikap dan berpikir dirimu, maka yang lain akan berubah perlahan. Jangan pernah menuntut orang lain berubah, ..... karena itu adalah sudut pandangmu saja? Gw tidak tahu apakah si Sulung paham atau tidak.... tetapi dia mengatakan ,"Oh begitu ya Pa....?"
Yah..., begitulah... jawab gw... sambil kami berjalan memasuki LRT (Light Rapid Transport) yang ada di daerah Dang Wangi... Kuala Lumpur.
ndak nyambung ya... judul artikel ini dengan tulisan di dalamnya...?
ya.. terserah gw, kan gw yang nulis....... :)
Oh negeri yang kucintai,..... apa yang dapat kubuat untuk mengubah derita rakyatmu menjadi senyum....?
Jakarta, Sabtu / 15 Juli 2010 pk. 22.20.