Kesungguhan menyongsong harapan baru
Merupakan salah satu kalimat yang kuperoleh di awal tahun 2012 yang penuh makna mendalam. Pagi ini (tepatnya subuh tanggal 3 Januari 2012 pk. 03.57 WIB) ku mulai mencanangkan dalam hati untuk selalu berbuat dengan kesungguhan hati, agar harapan di tahun 2012 ini tidak tinggal harapan namun mewujud nyata dalam kehidupanku sekeluarga dan masyarakat di sekelilingku.
Kesungguhan yang kupatrikan di awal tahun ada beberapa hal yaitu:
1. meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk investasi di bidang ilmu pengetahuan (tiap hari harus membaca buku yang menambah pengetahuan baru minimum 1 jam).
2. menyusun rencana kerja pribadi untuk kemajuan diriku sendiri serta kemajuan masyarakat di sekitarku.
3. menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi dengan pendekatan 4W 1 H (what, who, when, where, dan how)
4. menindaklanjuti rencana pada butir 2 tersebut di atas.
5. melakukan evaluasi mingguan atas aktivitas 1-3 di atas.
6. menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menulis di blog.
Harapanku di tahun 2012 yaitu:
1. dapat menciptakan peluang usaha/lapangan kerja bagi diriku sendiri serta masyarakat di sekitarku.
2. dapat meningkatkan kehidupan ekonomi diriku dan masyarakat di sekitarku.
3. dapat menerapkan ilmu-ilmu manajemen dalam setiap aspek pekerjaan dan usaha yang akan kurintis (planning, organizing, actuating dan controlling – POAC).
Hal-hal tersebut di atas muncul karena aku memperhatikan dari setiap kisah sukses orang-orang yang kuanggap berhasil dalam kehidupan mereka ternyata ada satu kunci yang sama yang dipakai oleh mereka yaitu “disiplin”. Disiplin disini diartikan sebagai bentuk konsistensi melakukan pengulangan ilmu dasar manajemen dalam setiap usaha yang mereka rintis.
Walau terdengar mudah, namun menerapkan disiplin bukanlah sesuatu yang mudah bagiku. Hal ini sudah kusadari, bahwa untuk dapat disiplin (konsisten) harus dimulai dari hal-hal sederhana. Contohnya; membaca buku yang berisi pengetahuan baru (minimum 1 jam sehari).
Yah….., tidak masalah dengan masa lalu di tahun 2011.
Aku akan menyongsong tahun 2012 dengan semangat baru dan kesungguhan, karena aku ingin menjadi pemenang di tahun 2012 ini.
Apakah karena diramalkan bahwa pada tanggal 21-12-2012 akan terjadi “kiamat” ? Tidak, karena bagiku setelah melewati 4 dasawarsa kehidupan, maka arti hidup yang sesungguhnya harus sudah kudapatkan dan kubagikan pada sesama manusia.
Life began at forty. Kehidupan dimulai di usia empat puluh tahun.
Selamat datang tahun baru 2012, selamat datang semangat baru.
Jakarta, 20120103