Kamis, 10 Juli 2014

Papa, rinduku padamu sebening mata air di kampung kita

Papa

rinduku melihat senyum sabarmu dan bening sinar matamu

walau waktu telah berlalu,
masa telah berganti,
bulan berganti purnama, silih berganti….
tak dapat kulupa teladan indahmu Papa
Kejujuran yang kau ajarkan akan kuajarkan juga kepada cucu-cucumu,
Kebaikan kasih yang kau teladankan pada kami, akan ku wariskan bagi mereka
saat aku ingat semangat pantang menyerahmu,
ku ingin menjadikan memori indah ini sebagai ukiran tugu prasasti anak-anakku

Papa, rindu ini mengalirkan air mataku…
Papa, hening pagi hari senantiasa mengantarku mengingat engkau
saat engkau berdo’a bagi kami anak-anakmu, yang jauh di rantau orang
Papa, hanya do’a yang dapat kukirimkan bagimu setiap pagi
semoga kita berjumpa ketika aku sudah purna bhakti,
rinduku Papa,……. sebening air di mata air kampung halaman kita.

Jakarta, 10 Juli 2014 – ketika rindu di dada menguras air mataku

http://www.youtube.com/watch?v=sM6fzJ564sw




Minggu, 10 November 2013

be honest



be honest

itulah kata yang terpampang dengan sangat besar,
di lapangan olah raga tempat anakku akan melanjutkan pendidikannya
tempat yang menurutku "terbaik" bagi buah hatiku
tempat yang kuharap akan membentuk karakternya
guna menjadi pegangan di masa depan;
ketika ia menjadi seorang pemuda yang memiliki banyak cita
dengan semangat gelora darah mudanya,
ketika ia menjadi seorang "pelayan" bagi tempat dimana ia berada,
ketika ia menjadi "pemimpin"saat yang lain tidak berani bersikap,
ketika ia harus menjadi "panutan" karena ia di daulat

oh TUHAN, dengarkan do'a dari hati seorang ayah ini.......
tak banyak yang dapat kuberi bagi insan yang telah Kau titipkan padaku,
tak hendak aku mengatur langkahnya, karena ia adalah milikMu.

andaikan matahari dapat kusentuh, kan kuberikan ia matahari......
andaikan bulan dapat kupetik, kan ku ulurkan baginya bulan purnama 12...
yang terbaik yang dapat kulakukan, akan kulakukan baginya.....

dalam semarak masa mudaku, ku ingat akan kasih Mu ya Tuhan......
kasih yang menguatkan kaki rapuh ini, untuk dapat melangkah......hingga saat ini
dalam dunia yang sedang menuju kehancuran......, ku butuh bekal untuk anakku
agar ia tidak binasa ketika melakukan perjalanannya........,
saat aku sudah tidak lagi bersamanya.

tiada hadiah yang lebih indah, yang kuminta dari Mu ya Allahku......
izinkan buah hatiku dapat melanjutkan pendidikannya di sana...
di tempat kejujuran menjadi alasan utama mereka menempuh pendidikannya.
amin
http://smp.kanisius.edu/




Senin, 12 Agustus 2013

Berjuang untuk hidup


Berjuang untuk hidup

Teman, pernahkah kalian merasa bahwa kehidupanmu terancam dan merasa tidak berkembang? 
Apa artinya kondisi ini bagimu?
Saya pernah mengalaminya, serasa semua yang dilakukan tiada arti karena “kering makna”. 
Namun dari sini saya menyadari satu hal. 
Kesulitan itu perlu untuk dapat hidup “sehat”.

Hidup sehat yang saya pahami adalah hidup yang membuat orang yang menjalani merasa bahwa hidupnya berarti. Hidup yang mempunyai harapan dan tujuan yang jelas. Ada tantangan yang harus ditaklukkan. Ada usaha yang harus dilakukan, dan ada pilihan yang harus diambil.
Tidak semua pilihan yang diambil adalah pilihan yang mudah. Namun saya merasakan gairah kehidupan dengan mengatakan “ya” pada tantangan dan kesulitan yang menghadang.

Seiring dengan kesulitan dan tantangan yang saya hadapi, otak memerintahkan tubuh untuk waspada dan survive. Peringatan otak bahwa tubuh harus mendukung upaya untuk dapat bertahan hidup dan memunculkan kreatifitas dan ide-ide yang baru.

Hal-hal sederhana jadi mendapat tempat yang berbeda dalam kacamata saya. 
Setiap ide yang muncul membuka jendela baru untuk melihat peluang. 
Peluang yang perlu ditindaklanjuti agar memberikan hasil seperti yang saya harapkan.

Persaingan yang muncul dalam kehidupan saat ini sudah sangat multi dimensi. 
Usia tua tidak menjamin bahwa “senior”menjadi lebih ahli dari yang “junior”.
Ilmu pengetahuan tidak berpihak kepada yang lebih tua.
Ilmu pengetahuan bersahabat dengan orang-orang muda yang gencar mencarinya. 
Ilmu pengetahuan menjadi begitu dekat dengan mereka yang haus akan dirinya.
 Ibarat sebuah kata mutiara yang disampaikan oleh seorang Guru Sekolah Dasar di kaki Kawah Ratu kepada murid-muridnya, “orang yang pintar akan menguasai dunia, dan kuncinya adalah membaca”.

Ya, benar….. pengetahuan bisa didapatkan dari bacaan. 
Banyak bacaan bermutu dan yang dapat memotivasi orang untuk dapat melakukan hal-hal besar melalui cara-cara yang sederhana. 
Bacalah, maka ilmu pengetahuan itu akan menjadi bagian dari dirimu.
Membaca berarti memindahkan informasi dari media cetak/tulis/digital dalam bentuk tulisan ataupun gambar ke dalam otak si pembaca. 
Hasil informasi ini diolah, dipilih dan dipilah untuk selanjutnya digunakan sesuai kebutuhan si pemiliknya. 

Teman, mari luangkan waktu untuk menambah pengetahuan dengan membaca agar kita menjadi pintar dan dapat menguasai dunia.


Sabtu, 10 Maret 2012

Aku antar kau......, pagi pukul tiga


TUHAN.......,
terlalu cepat semua.......,
Kau panggil satu-satunya yang tersisa......,
proklamator tercinta.....,
jujur...., lugu..., dan bijaksana......
mengerti apa yang terlintas...
dalam jiwa...
rakyat Indonesia.......

terbayang bhaktimu......,
terbayang jasamu.....,
terbayang jelas.....,
jiwa........ sederhanamu......

bernisan bangga.......,
berkafan do'a......,
dari kami.....
yang merindukan.....
orang.......
sepertimu..........
(lagu: Bung Hatta, karya Iwan Fals)

kembali lagu ini melantun.... dalam hatiku....,
mengharu biru dalam deru rindu......,
pada seorang pemimpin yang kutunggu.....!
yang kuingin.....,
hadir dalam negeriku Indonesia.....,
untuk membangkit kejayaan Majapahit......,
tempat negeri dimana MERAH PUTIH.......,
menjadi lambang yang menggetarkan.........,
tempat negeri dimana MERAH PUTIH.....,
menjadi tempat yang dipuja puji.....,
tempat negeri dimana.... MERAH PUTIH....,
memberikan kelegaan bagi putra putrinya.....,
tempat negeri..... yang kupanggil.....
sebagai....... Ibu Pertiwi........

tempat negeri dimana .......
sosok mulia......, diam dalam pendar kebijaksanaan....
sosok negeri dimana diam menjadi sumber kesukaan......,
sosok pribadi..... dimana PUTIH masih perlambang kesucian......
sosok diri......., dimana MERAH masih perlambang keberanian......,

dalam diam....,
terpendam......,
angkara...... durjana......,
dalam diam......, terpendam.......,
cinta........, sengsara.......,
dalam langkah......, terpatri....... luka di hati.....,
dalam gerak......,
terbayang...... sosok pembela........,
dalam..... malam........, terderit.......
pintu....... gerbang......,

dalam.... emas......, tersimpan....diam
dalam diam.....,.
tersimpan....... nona......,
dalam nona.....,
tersimpan......... Srikandi....ku....,
dalam ku..... tersimpan Mu.......,
dalam Mu........, tergaris..... Kau....,
dalam Kau..... tergararis...... DIA......

Dalam DIA........,
ada damaiku.......,
dalam ku.....,
ada.... hati........,
dalam hatiku......,
ada kamu.......,

karena ........
aku CINTA...... kamu.
I love you....., INDONESIA.....!!!
if tomorrow never come........,
please tell her......
that I love her.......

Cause GOD love us...... :)
peace......













































Kamis, 19 Januari 2012

Bapak H. Chaidir Anwar, MBA


"Innalilallhi wainnailaihi raji'un telah berpulang ke Rahmatullah Bpk Chaidir Anwar MBA disemayamkan d rmh duka di jl blangbintang 10 airtawar. Smoga Allah SWT memberikan ampunan & tempat yg terbaik bg almarhum serta ketabhan & keihlsan pd keluarga yg ditinggalkan. Amiiin. (edwin)"
--------------------------------------------------------------------
telah gugur pahlawanku.......,
tunai sudah janji bakti............,
gugur satu tumbuh sribu........,
tanah air jaya sakti.....................

Kata-kata ini mengalir dalam hati dan pikiranku, ketika kudengar berita bahwa salah seorang dosen favoritku wafat, Bapak Chaidir Anwar, MBA.
Dosen yang kukenal di tahun 1992, karena aku mulai mengikuti mata kuliah Manajemen Strategis yang beliau sajikan di semester ke-6 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang.
Luar biasa,....... cara penyampaian materi kuliah membuat anganku meloncat ke negeri jauh yang sudah lebih modern dalam ilmu manajemen.
Beliau juga memperkenalkan bahwa seorang konsultan manajemen merupakan sebuah profesi dengan penghasilan yang sangat fantastis. Hal ini benar nyata adanya, ketika dalam pekerjaanku saat ini harus mengeluarkan uang perusahaan miliaran Rupiah untuk membayar jasa konsultan yang bekerja hanya dalam waktu 10 minggu.

Bapak Chaidir sangat istimewa di mataku. Beliau sangat berbeda. Dari segi pendidikan, beliau tidak memiliki gelar S1, tetapi mendapatkan gelar MBA (Magister Business Administration) dari negeri Paman Sam. Beliau orang yang langka.

Ketika aku sedang menyusun skripsi dan berpapasan dengan beliau. Kata-kata yang terucap dari mulutnya kepadaku adalah, "Ba'a alun juo pai dari kampus lai?" (kenapa kamu masih belum meninggalkan kampus?).
Maksud beliau yang kutangkap adalah "jangan boroskan waktumu, tuntaskan segera skripsimu dan selesaikan tanggung jawabmu sebagai mahasiswa."
Baik Pak, jawabku, mudah-mudahan dalam tahun ini Bapak tidak melihat saya lagi di kampus.

Kenangan manis yang mengalir dalam benakku ketika mengenang masa-masa kuliah di kampus Limau Manih. Kesederhanaan serta disiplin dalam memulai perkuliahan merupakan cerminan pribadi beliau yang bijaksana dan bersahaja.

Tunai sudah tugas bakti Bapak Chaidir Anwar sebagai seorang dosen.
Seorang guru yang layak dicintai, digugu dan ditiru.
Sampai jumpa Pak Chaidir, semangat Bapak untuk berbagi ilmu dalam ketulusan dan kepedulian demi kemajuan kaum muda Indonesia akan kucontoh sebagai ungkapan terima kasihku padamu.


Jakarta, 20 Januari 2012






Senin, 02 Januari 2012

kesungguhan menyongsong harapan baru


Kesungguhan menyongsong harapan baru

Merupakan salah satu kalimat yang kuperoleh di awal tahun 2012 yang penuh makna mendalam. Pagi ini (tepatnya subuh tanggal 3 Januari 2012 pk. 03.57 WIB) ku mulai mencanangkan dalam hati untuk selalu berbuat dengan kesungguhan hati, agar harapan di tahun 2012 ini tidak tinggal harapan namun mewujud nyata dalam kehidupanku sekeluarga dan masyarakat di sekelilingku.

Kesungguhan yang kupatrikan di awal tahun ada beberapa hal yaitu:
1. meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk investasi di bidang ilmu pengetahuan (tiap hari harus membaca buku yang menambah pengetahuan baru minimum 1 jam).
2. menyusun rencana kerja pribadi untuk kemajuan diriku sendiri serta kemajuan masyarakat di sekitarku.
3. menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi dengan pendekatan 4W 1 H (what, who, when, where, dan how)
4. menindaklanjuti rencana pada butir 2 tersebut di atas.
5. melakukan evaluasi mingguan atas aktivitas 1-3 di atas.
6. menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menulis di blog.

Harapanku di tahun 2012 yaitu:
1. dapat menciptakan peluang usaha/lapangan kerja bagi diriku sendiri serta masyarakat di sekitarku.
2. dapat meningkatkan kehidupan ekonomi diriku dan masyarakat di sekitarku.
3. dapat menerapkan ilmu-ilmu manajemen dalam setiap aspek pekerjaan dan usaha yang akan kurintis (planning, organizing, actuating dan controlling – POAC).

Hal-hal tersebut di atas muncul karena aku memperhatikan dari setiap kisah sukses orang-orang yang kuanggap berhasil dalam kehidupan mereka ternyata ada satu kunci yang sama yang dipakai oleh mereka yaitu “disiplin”. Disiplin disini diartikan sebagai bentuk konsistensi melakukan pengulangan ilmu dasar manajemen dalam setiap usaha yang mereka rintis.

Walau terdengar mudah, namun menerapkan disiplin bukanlah sesuatu yang mudah bagiku. Hal ini sudah kusadari, bahwa untuk dapat disiplin (konsisten) harus dimulai dari hal-hal sederhana. Contohnya; membaca buku yang berisi pengetahuan baru (minimum 1 jam sehari).
Yah….., tidak masalah dengan masa lalu di tahun 2011.
Aku akan menyongsong tahun 2012 dengan semangat baru dan kesungguhan, karena aku ingin menjadi pemenang di tahun 2012 ini.
Apakah karena diramalkan bahwa pada tanggal 21-12-2012 akan terjadi “kiamat” ? Tidak, karena bagiku setelah melewati 4 dasawarsa kehidupan, maka arti hidup yang sesungguhnya harus sudah kudapatkan dan kubagikan pada sesama manusia.
Life began at forty. Kehidupan dimulai di usia empat puluh tahun.

Selamat datang tahun baru 2012, selamat datang semangat baru.
Jakarta, 20120103

Jumat, 30 Desember 2011

Taman Mini Indonesia Indah-ku sayang, Taman Mini Indonesia Indah-ku malang


Teman-teman, walaupun sudah lebih dari satu dasawarsa tinggal di Jakarta namun diriku belum sempat menikmati hal-hal yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan leluasa dan cukup waktu.
Pernah sekali aku ke TMII dalam rangka dinas dan melihat-lihat panggung untuk acara live di TV. Lain waktu, aku menemani Saudara yang datang dari daerah untuk mengunjungi Theater Keong Emas. Hanya beberapa tempat dan itupun menghabiskan cukup banyak waktu. Kemarin, aku kembali ke TMII guna menemani Saudara dan keponakan yang datang dari daerah Kalimantan Barat. Setelah melihat pertunjukan di Keong Emas, mereka kuajak ke Museum Puspitek (namun jika kita lihat ke situs www.tamanmini.com, Musem Puspitek tidak ditampilkan). Ada hal menarik yang kutemukan di sana, karena baru pertama kali masuk ke Museum Puspitek jadi aku mengamati setiap hal yang kutemui.Aku terpesona melihat informasi yang disajikan di Museum ini, karena hal-hal yang sebelumnya pernah kutemui di negara tetangga (di Petroscience Malaysia) ternyata telah lebih dulu dmiliki oleh TMII. Namun sayang seribu sayang, hal-hal yang sangat bagus dan informatif dari sisi ilmu pengetahuan ini tidak dirawat dengan baik (atau mungkin tidak terawat sama sekali).

Mulai dari pintu masuk, aku menemukan adanya permainan bola dalam kotak akuarium yang tidak ada informasi yang menyertainya serta tidak ada guide yang memandu sama sekali. Beranjak ke permainan berikutnya, terlihat tulisan informasi yang ditulis dalam bahasa Inggris, namun tidak ada terjemahan dalam bahasa Indonesianya. Mendekati tempat permainan cahaya aku melihat mikroskop yang tidak terawat sama sekali, bukannya mikro organisme yang dapat kita lihat, tetapi isolasi (plester) yang sudah kotor dan berdebu yang berada di bawah mikroskop.
Seterusnya di bagian pencerminan, yang terlihat adalah bayang-bayang buram karena cerminnya (lempengan seng) sudah baret-baret dan kusam. Sepanjang perjalanan di Museum ini, hanya satu lokasi yang ada pemandu (relawan) yang memperagakan permainan tebak tanggal lahir dan bagaimana memindahkan koin tanpa harus membuang air dari wadah bejana datar.


Ah... kamu sih datangnya pada tanggal 30 Desember 2011, khan akhir tahun dan orang liburan. Mungkin benar saya yang datang tidak pada waktu yang tepat, namun tetap yang kulihat adalah tempat yang sangat baik namun tidak dikelola dengan profesional atau tidak ada sense of belonging (rasa memiliki) dari pengelolanya .


Barangkali isu utamanya adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggaji pemandu (guide) serta penjaga setiap permainan. Jika benar demikian, saya rasa ada solusi yang mudah, meriah dan memberikan manfaat serta kebanggaan bagi semua orang yang merasa memiliki dan menjadi bagian dari TMII.

Caranya.......?

Begini:
1. TMII harus menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah (setara SMP atau SMA).
2. Buat program kerjasama untuk menjadi pemandu atau pendamping pada setiap permainan yang diperagakan (yang bersifat science).
3. Berikan kompensasi kepada pihak sekolah berupa tike masuk gratis sebagai kompensasi (besaranya bisa diatur dan dihitung).
4. Berikan sertifikat penghargaan atas kesediaan sekolah untuk bekerjasama dengan TMII.

Hal-hal positif yang didapat dari kerjasama ini adalah:
1. Sekolah yang diajak bekerjasama merasa diapresiasi.
2. Siswa yang terlibat merasa memberikan sumbangsih berharga bagi TMII dan merasa diapresiasi.
3. Pengunjung yang datang mendapatkan informasi yang lengkap dan puas atas keberadaan Museum Puspitek ini.
4. Anak-anak yang mengunjungi Museum akan terpuaskan rasa ingin tahunya karena diberikan panduan dan penjelasan yang mudah dimengerti sehingga mereka akan melihat science sebagai hal yang menarik.
5. Meningkatkan rasa cinta generasi muda kepada TMII

Hanya ulasan dan pendapat ini yang dapat saya sampaikan, semoga berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Salam tutup tahun
Semoga kehidupan bangsa Indonesia semakin baik di tahun yang akan datang.
Jakarta, 31 Desember 2011