Jumat, 29 Oktober 2010

Prof. H. Syahruddin, SE, MA


dosenku, guruku, ayahku, profesorku, telandanku, buah hatiku, semangatku, api yang membakar dadaku, contoh yang selalu kuceritakan kepada anak-anakku, bagian dari do'aku setiap hari, kenangan abadi dalam hati dan ingatanku, suluh semangat bagi kaum muda kampungku, pengayom induak+adiak+ayah+sadonyo, putra terbaik nagariku, putra Bumi Pertiwi yang membawa suluh keteladanan, muslim yang saleh, ...... /@/*/"/+/C

itulah engkau Papa......,
itulah dirimu Pak Ca.....,
itulah Datuak Nagari Basa.....,
itulah Profesor Haji Syahruddin, SE. MA.... almarhum.....
salah satu putra terbaik negeriku Indonesia.......,
ku kenal dirimu saat kakiku mulai menapak Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang tahun 1989.

Bapak, wajahmu memancarkan keteduhan........,
sinar matamu memancarkan kesabaran...........,
sikapmu...... memancarkan kebijaksanaan.......,
diammu........ memancarkan kasih seorang Bapa.....
bicaramu....., mengurai masalah......
hadirmu......., membawa perubahan......
karyamu........ mengubah banyak insan........
ajaranmu......... menyeret langkah kaki yang lesu.... menuju semangat cinta tanah air
di sampingmu....... dunia seakan tidak lagi memiliki masalah..... :)
senyummu........ meruntuhkan semua beban persoalan.........,
tawamu........... membuatku ingin memberikan yang terbaik bagi Negeri ini

hampir 1 tahun sudah sejak wafatmu Papa......,
aku merasakan hadirmu selalu disanubariku.......,
saat engkau menghadapi deritamu dengan tanpa berkeluh kesah.....,
saat engkau menelponku........., untuk yang terakhir kalinya.......,
hingga saat ini aku masih menyimpan pesan singkatmu....... "alhamdulilah Papa semakin baik"
saat kudengar dari telpon adinda, berat nafasmu menjelang...... kepulanganmu ke rumah Bapa Surgawi.
saat kumelihat dirimu, tidur lelap selamanya di rumah kita.......
rumahmu,..... yang juga telah menjadi rumahku....... Papa, terima kasih.....
saat kudengar do'a-do'a bergema indah ketika engkau disholatkan.........
saat kulihat engkau diturunkan kedalam tempat peristirahatan terakhir.....
saat ku..... menatap engkau dibaringkan menghadap kiblat......,
saat tanah.... menutupi tubuhmu..... yang kokoh..... tempat beban berat nagariku dipikul...., saat.... aku ... tak dapat menahan tetesan air mata..........
saat itu kutahu....... sorga adalah tempat yang paling layak untuk mu,... Papa...

Ya ALLAH Raja Semesta alam, ...... terimalah dia di sisiMu.....
Jadikan sukacita surgawi sebagai kegembiraan.. yang .....melekat pada tubuh, jiwa, dan rohnya. Amin.

Jakarta, 30 Oktober 2010
pk. 04:04 WIB

Rabu, 27 Oktober 2010

Sumpah Pemuda


hei... teman,...... hari ini tanggal 28 Oktober 2010....!
82 tahun yang lalu kaum muda Indonesia berikrar tentang sikap mereka terhadap bangsa dan negara Indonesia (yang..... saat itu..... belum merdeka.....?)

coba kita lihat para pendahulu kita (80 orang putra-putri bangsa Indonesia yang majemuk dari berbagai suku, bangsa, dan agama/kepercayaan)yang peduli dengan nasib Bumi Pertiwi (buka situs http://sumpahpemuda.org/)

hei teman,.... lagu Indonesia Raya sudah berkumandang 82 tahun yang lalu walau dalam alunan biola WR Soepratman yang hadir juga disana ...... rasanya... haru biru kalau membayangkan kondisi saat itu......?

aku menghayal...... (emang loe penghayal... ya? - ndak juga sih...., maksud gw mencoba menghadirkan diri di tanggal 28 Oktober 1928) di Jalan Kramat Raya No.106 (di rumah Ncek atau Babah.... Sie Kong Liong)... melihat 80 orang insan yang dengan niat dan semangat untuk bersatu memikirkan nasib bangsa dan negara ini (Indonesia.... Raya....?)ke depan.

Wah.... aku jadi merinding.....! (..../@ /@ /@ /# /^....).
Eh.... hari ini kan 28 tahun,..... maksud gw 82 tahun Soempah Pemoeda..... (jangan diplesetin ya.... emang siapa yang disumpahin...... - kalo loe "tetep" pleseti...n, yah... loe aja yang disumpahin......- wek...wek...wek..).
Apakah ada makna di balik angka 82/28, ..... gw rasa ada..... (tau kalo loe bilang ndak ada../...^&)

Gw pribadi melihat dan merasa bahwa 28/82 merupakan bentuk pencerminan, dari kondisi dahulu kepada kondisi sekarang....? (maksoed loe...).
Yah... dahulu..... (jadul.... ye?) ada semangat generasi muda yang peduli., sekarang.... kaum muda Indonesia sudah tidak peduli sama sekali tentang persatuan dan kesatuan bangsa ini....... Mau fakta...... (hah...... sak... gu....adang, saking banyak-nya gudang yang dibutuhkan untuk menyimpan faktanya).....!

so..... Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkram oleh kuku GARUDA...., itu sekarang maknanya apa.... ya....?
Apakah para "perusuh" yang menganggap dirinya berhak atas Tanah dan Air di negeri ini, mengerti makna BHINNEKA TUNGGAL IKA, atau mereka buta huruf, buta hati, dan buta sejarah ....!!!

ah.... gw tidak mau pesimis....., gw yakin, dan haqul yakin......
BHINNEKA TUNGGAL IKA masih dicengkram oleh Burung Garuda, yang di dadanya terpampang PERISAI dengan lambang PANCASILA.....
jadi..... kaum muda Indonesia,.... jangan lupakan sejarah.....!
bagi para pendahulu negeri ini, terima kasih atas jerih bakti Bapak/Ibu yang telah meletakkan pondasi yang akan terus terpatri di hati kaum muda negeri ini (semoga).

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA, ........ kaum muda, dan pemuda Indonesia..... , aku mencintaimu.
May GOD bless us

Jakarta Barat, 28 Oktober 2010 pk.04:53 WIB

Jumat, 22 Oktober 2010

Hadiah Satu Juta PoUndsterling

hai kawan, apakah engkau pernah ditipu........? oleh tukang TEPU...... yang mengirimi engkau e-mail yang mengatakan bahwa engkau mendapatkan transfer sebesar Poundsterling 1 juta?
huh.... dasar tukang "tepu".... maunya NIPu melulu..... >?%%#@>>u^^+
ceritanya begini teman.....?
tidak ada angin, tidak ada hujan, e-mail ku menerima tawaran untuk mendapatkan transfer dari "SETAN BELANG Bon+eng" sebesar 1.000.000 PouNdsterLing.
yah.... gw mah orang biasa susah,,... jadi kalo dikirimi uang bua.....n....ya....k.... begitu jadi risi juga. AH... LO bisa aja....?
ngonmong-ngomong..... kenapa gw jadi tulis tentang hadiah ya..... ?
YAH barangkali karena jaman lagi "sUsAh" jadi UaNg seakan-akan bisa meNyeleSaikan segalanYA... @)
tAPI tidak apa-apa kawan......., apabila engkau em-pet.... eh... maksud gw mendapatKAN e-mail yang menyatakan memberikan hadiAH.... senang-SENang aja ya....?
toh yang mengirimi e-mail juga lagi iseNG seperti gW yang lagi Be+E KArena harus melihat PenIPU bebas berKEliaraN di negeri ini ?
Lho... maksud loe.....?
maksudnya, ...... TUKANG TIPU mau DITIPU..... ? yah... udah KEtauan deh COkInya.... Ha....k...hA.....K....HA..... ueekkkkkkk
maaf ya, gw berasa mau munTAH...... karena kebanyakan dapat duit.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Tekken 6


Pa.... nanti beliin aku game PSP ya... itu loh... yang ada TEKKEN 6-nya....?
celoteh anakku via telpon saat Bapaknya sedang sibuk mencari tempat parkir di Glodok Plaza....?

Apakah dunia anak-anak ini hanya memikirkan game saja.....? huh.... aku kan lagi sendirian, bawa mobil untuk mencari tempat parkir juga belum tentu mudah....?
Ya.... nak,..... nanti Papa carikan ya sayang..... tutup dulu telponnya soalnya Papa lagi nyetir mobil, ...... yah....?

Kadang-kadang aku merasa jengkel dengan kerewelan anakku.... yang seakan tidak percaya bahwa Bapaknya akan mencarikan game yang sudah dipesannya saat aku akan berangkat ke Glodok dari pagi tadi..?

Tujuan utamaku ke Glodok, tepatnya ke Pinangsia bukan untuk mencari game, tetapi untuk mencari rangka besi guna dijadikan rak untuk gudang kecil kami...... agar barang-barang yang ada dapat diatur dengan lebih baik dan mudah ditemukan apabila dicari.
Toko yang mau kutuju pernah kutemukan 5 tahun yang lalu, namanya tidak akan kulupakan (walaupun nomor telponnya aku sudah lupa). nama tokonya GAMPANG INGAT.....! So pasti tidak akan lupa khan......? Aku mendapatkan harga yang bagus dan bahan yang kualitasnya sepadan dengan harganya di toko ini 5 tahun yang lalu. Lumayan untuk dapat menyelamatkan gudang kecil kami yang cukup berantakan bagi pasangan muda saat itu ?

Hei..., apa yang terjadi dengan rencanaku ke Toko GAMPANG INGAT.... kenapa aku malah melenceng ke toko-toko lainnya yang menawarkan audio visual player ? dasar mata keranjang ? tidak bisa diam melihat sound system..... eh.... buntut-buntutnya tidak jadi beli rangka besi, malah beli speaker ... <:(x?

Goblok..... (teriak hati kecilku?)... kamu tidak butuh speaker itu Ton ? kamu kan sudah punya speaker aktif untuk menemanimu bermain komputer ? Entah setan apa yang ada dalam kepalaku, (setan juga marah kali..... enak aja,,,. gw yang dijadikan kambing hitam..... lu aja yang kegatelan mau beli speaker ndak pake mikir panjang). Yah.... sudahlah.... speaker sudah di tangan, tetapi belum berani kupasang di rumah..... takut diomeli oleh Nyonya rumah...... (hiiiii serem...? :)) masih kusembunyikan di kotaknya..... (ha.... ha... ha..... ketauan chicken-nya.....?).

Eh... gimana game PSP-nya .... ada nggak ? maaf ya nak, tidak ada game PSP seperti yang kau mau, yang ada hanya DVD Bajakan, yang tidak dapat diputar pada Player mu...? nanti Papa coba carikan lagi ya......?
Ya..... Papa....., kan aku tidak dapat maen gamenya.....? nanti benar ya Pa.... carikan lagi.... ya...?
Dasar anak kecil....... maunya harus dituruti......, eh btw aku senang lho.... merasa dibutuhkan oleh anakku ..... (begitu ya....?)
Ya... iyalah...... kalo dia sudah bisa beli sendiri, lha... gw kan tidak ada yang perhatikan lagi.... tidak ada yang nelponin... saat lagi di jalanan menyetir....?

Thanks GOD for all happines that you give to us day by day.

Jak-17-Okt-10 pkl. 04:47

Sebastian Pinera, Presiden Pencuri Hati


Pemimpin Sejati.....
Sebastian Pinera, Presiden Pencuri Hati

hei kawan, aku hari Jum'at ijin tidak masuk kantor karena harus menemani tukang merapikan cerobong asap dapur di rumah yang sering menjadi bahan perdebatan dengan nyonya rumah, karena bau makanan naik ke lantai dua rumah kami....? dan menurut "orang rumah" ku ini,,,..... hal ini sangat mengganggu...! bagiku sendiri..... tidak ada masalah.....?
malah aneh jika masakan yang dimasak di dapur di bawah, baunya tidak nyampe ke atas ...?
berbulan-bulan hal ini menjadi perdebatan yang...... bikin aku jengkel.... hah....?
kau mau tahu kenapa teman......? karena bagi istriku,.... dapur itu adalah tempat ia melakukan eksperimennya yang paling..... dia sukai.....!
dan.... dia tidak suka bau masakan pergi ke mana-mana..... takut ketahuan sama tetangga kalo dia lagi memasak makanan yang baunya menggoda selera ....? (ha... ha... ha....)

Tetapi yang paling dia tidak suka adalah,..... saat aku meminta pembantu kami untuk memasakkan ikan goreng .....? baunya...... bagi istriku.... adalah sesuatu yang "sangat tidak enak" *&@%%#$# :(

lho..... apa hubungannya dengan Pemimpin Sejati....?
Sabar kawan.... aku juga baru mulai mengetik tulisan ini pkl. 03.45 WIB setelah seharian mengurusi rumah dan berlelah-lelah merapikan gudang kecil kami....?

Begini teman......,
membaca tulisan Joice Tauris Santi pada harian Kompas, Jumat, 15 Oktober 2010 halaman 16 (SOSOK), aku merasa melihat figur seorang pemimpin yang dibutuhkan di negara kita ini? Menurutku Pak SBY bagus dan baik, namun kan beliau hanya akan menjabat hingga tahun 2014 nanti ? so what next...?
Jujur saja, dari hati kecilku (..... hati besarnya.... belum berbicara), aku belum melihat figur tokoh yang ada saat ini yang punya "hati" untuk memakmurkan insan seBangsa dan seTanah Air.....?

Lho... kenapa emangnya.....?
Ya... iyalah..... masa ya.... iya.. dong....?
Saat aku masih sekolah di SMP Maria di Padang,.... aku sudah mendapatkan informasi dari Ibu Guru IPA-ku bahwa di negeri Minangkabau ini ada tersimpan bahan uranium dan plutonium (bahan untuk membuat nuklir). Bayangkan..... saat itu aku masih belasan tahun,..... sekarang aku sudah kepala empat..... (sudah ubanan). Lalu... kemana informasi ini bergerak,..... kemana kemakmuran negeri ini mengalir .....?
Siapa yang menikmatinya .....?
Hei..... kalian... coba dengar....... jerit hatiku.... (mungkin juga hatimu...?).
Itu semua adalah kekayaan alam yang dianugerahkan oleh SANG PENCIPTA kepada insan di Bumi Pertiwi ini untuk kesejahteraan anak cucunya...? bukan untuk sekelompok orang yang mengatasnamakan kelompok dan kepentingannya semata.... lalu menjualnya kepada pihak ASING.... dan menikmati lembaran DOLLAR di rekeningnya di Bank MIUn...?

PUAS......!
Maaf ya... aku agak emosional....., memang jika bicara tentang kemakmuran dan kesejahteraan sanak saudara di kampung halamanku...... aku terlalu bersemangat dan meledak-ledak....?
Tidak apalah.... memang temperamenku seperti itu (tapi masih dapat ku kendalikan)...... Asli dari sononya karena suka makanan yang pedas.... jadi tulisannya juga "rada pedas"......(ha...ha....ha...)

Hei teman.....,
yang kita butuhkan itu bukan pemimpin yang kaya.....?
bukan pula pemimpin yang pintar,..... punya gelar PROFESOR, DOKTOR, INSINYUR, MBA, MM, MSC dan eM bel eM bel.... Lainnya.....
Negeri ini membutuhkan seorang pemimpin yang punya "HATI" dan "telinga" yang mau MERASAKAN dan MENDENGARKAN keluhan penduduknya.....? Just it.....

Aku bermimpi dan menghayalkan,.....
seandainya ....... Miguel Juan Pinera Echenique (59 tahun), menjelma menjadi Syahruddin...... dan memimpin negeri ini untuk tahun 2014-2019.....
Wow...... Indonesiaku akan bangkit dari keterpurukan ..... ekonomi.... dan sosial......?
Lho.... kenapa namanya mesti Syahruddin.....?
Ada ceritanya juga.... teman......, tapi sebagai informasi awal bagi kalian. Saat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dibentuk, Prof. H. Drs. Syahruddin, MA adalah salah satu kandidat pengurus KPK (nomor 1 dari urutan bawah). Aku mengenal beliau dengan baik dari saat aku mulai menginjakkan kaki di bangku kuliah Universitas Andalas Padang saat Penataran P4 (masih... adakah Penataran P4 sekarang...?).
BTW.... Pak Prof sudah wafat tanggal 24 November 2009 yl dan dikebumikan di TPA Tunggul Hitam Padang,..... namun semangat dan keteladannya mengalir bagaikan sungai dan menyala terus bagaikan obor dalam hati kaum muda cendekia di Negeri Rumah Gadang.

So... teman.... semoga ALLAH mengirimkan kepada negeri kita, seorang Sebastian Pinera atau membangunkan seorang Syahruddin dari insan negeri ini untuk berani dan mau memikul beban.... bangsa dan negara ini......? Insya ALLAH.

Kebon Jeruk - 16 Oktober 2010 pk. 04:07 WIB

Jumat, 15 Oktober 2010

Dinda dimanakah kini kau berada .....?

Dinda… di manakah kau berada
Rindu aku ingin jumpa
Meski lewat nada
Kau dengarkan segenap rasa tertumpah
Mengalun dalam gitaku
Ngelangutkan jiwa

Melangkah dari bayangan
Kala aku pulang
Terkenang kisah kita bersama

Mengingat jalan yang panjang
Pernah kita tempuh
Namun badai memisahkan

Dinda… di manakah kau berada
Rindu aku ingin jumpa
Meski lewat nada
Kau dengarkan segenap rasa tertumpah
Mengalun dalam gitaku
Ngelangutkan jiwa

Berkhayal tentang dirimu
Telahkah berubah
Sekian waktu jauh dariku

Mereka-reka rencana
Apa kan kita buat
Bila ada perjumpaan

Dinda… di manakah kau berada

Biar kita isi malam
Menangis tertawa
Dan sampaikan kepada langit dan bintang
Sebentuk cinta yang ada
‘Kan tetap terjaga

Denting dawai-dawai gitarku memanggil…


Koleksi Katon Bagaskara yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Katon Bagaskara – Dinda Dimana



Download Youtube Video Clip Katon Bagaskara – Dinda Dimana
Foto Artis Indonesia


DINDA, ..... adikku..... dimanakah kini engkau berada sayang.......?
lama nian tak ada khabar berita tentangmu.......,
kuingat saat terakhir kita berjumpa ketika naik kapal KERINCI dari Jakarta ke Padang......, ketika itu ada pikiran di dalam kepalaku untuk tidak menceritakan hal yang sebenarnya kepada dirimu tentang kepulanganku ini..... ke kampung halaman?

Tanpa ada maksud apapun, kujaga mulut bocor ini untuk tidak membuka kata-kata tentang tujuanku untuk menemui Papa (setelah Mama wafat)untuk meminangkan bagiku seorang dara dari negeri seberang.... yang akan kujadikan teman hidupku.

Engkau......
Dinda, tidak pernah tahu hal itu selama perjalanan, karena aku takut..... engkau akan terjun dari Kapal Kerinci ke lautan luas.......... Syukurlah hal itu tidak terjadi.....

Dinda,..... ku tahu banyak tentang sikap dan watakmu.....
sejak engkau masih SMP dan diriku SMA, kita sudah mulai menjalin benang-benang kasih dan perhatian,....... yang mengalir seakan-akan dunia sedang tertawa bersama kita.

Waktu berlalu, aku merantau ke negeri seberang...... tempat yang banyak tantangan dan godaan, namun..... yang membuatku semakin bertumbuh dari hari ke hari walaupun kecepatan roda jalanan menggilas kesombonganku... untuk tetap membusungkan dada....

Dinda, ...... engkaupun tahu bahwa akhirnya aku tersungkur di bawah kakiNYA......., membawa beban berat hidupku, dan....... kembali kepadaNYA...... karena IA-lah Bapa yang senantiasa menunggu anaknya pulang........?
Dinda,...... jalan ini telah kulalui, tetapi aku pagi ini rindu dan ingat pada dirimu.....? dimanakah engkau.......

Ingatkah engkau akan lagu DINDA DIMANA.....(Katon Bagaskara) yang kau sodorkan padaku ketika engkau rindu dan bertemu denganku di kota Padang.

Dinda..... semoga sehat dan baiklah keadaanmu.....
Tuhan menyertaimu selalu, ..... do'aku untuk mu..........
Dinda....... kuatlah engkau..... karena kutahu..... engkau wanita yang kuat untuk menatap masa depan dengan kaki dan tanganmu sendiri, ..... serta berkat dariNYA.

Rabu, 06 Oktober 2010

Tangisan Ibu

Hei.... kawan, pernah dengar lagu Kasih Ibu kepada beta..., tak terhingga sepanjang masa.... hanya memberi.... tak harap kembali..... bagai sang surya .... menyinari dunia ........?

Percaya,.... ndak ... percaya...... memang Ibu itu memiliki kasih yang sangat panjang dan sabar kepada anak-anaknya.
Pagi ini gw tidak mau cerita banyak......, lagi malas ngomong.... tetapi masih rajin "ngetik",,,,,,, So..... kalau kalian ingin tahu lebih jauh, silahkan baca kutipan dari selebaran yang kusimpan sejak 1 tahun yang lalu..... semoga kita masih bisa melakukan sesuatu untuk mereka.....? May GOD bless you all bro and sis
Jakarta, 07/10/2010 pk. 03.31 WIB

Mereka Membutuhkan Kasih Sayang
(They Need Care and Love)

YAYASAN ABHIMATA MITRASMAYA

Abhimata berarti kasih
Mitrasamaya, berarti persaudaraan

Sesuai dengan nama yang dipilih, maka karya pelayanan Yayasan berdasarkan pada visi: kasih dan persaudaraan.

Panti Asuhan Abhimata
Banyak keluarga mendambakan kehadiran anak, bahkan segala upaya akan dilakukan demi untuk mendapatkan keturunan, berbahagialah anak-anak yang dilahirkan dari keluarga sperti ini. Namun tidak sedikit keluarga yang menolak, tidak mengharapkan, tidak siap menerima kehadiran anak-anak dengan berbagai alasan, baik karena tekanan ekonomi, karena “kecelakaan”, merasa aib dan belum siap menerima kehadirannya.
Apapun alasan mereka, penolakan itu berarti luka batin bagi bayi-bayi yang tidak berdosa. Sejak lahir bayi-bayi ini sudah harus mengalami penderitaan batin serta tidak memperoleh kasih sayang orang tua sebagaimana mestinya.
Panti Asuhan Abhimata didiraikan tanggal 12 Maret 1998, memberikan tempat untuk mereka berlindung, memperoleh kasih sayang dan menyongsong hari depan yang cerah, seperti anak-anak lain tanpa membedakan suku bangsa dan agama. Lokasi: Jalan Mertilang IV Blok KA 2 No.31-37.

Sekelumit Kasus Bayi-Bayi di Panti Asuhan Abhimata
Ada yang ditemukan di pinggir jalan tergeletak bersama ibunya dalam kondisi sangat lemah, karena lapar dan letih, si ibu yang ditinggalkan suami, berjualan sabun, odol dsb dari rumah ke rumah sambil menggendong bayinya. Setelah beberapa lama dirawat, si anak sehat kembali dan ibunya bekerja sebagai pelayan toko.

Ada bayi dari desa di Bogor, ditolong dukun, namun karena kondisinya sangat miskin, bayi hanya diberi minum teh, waktu ditemukan, seluruh tubuh bernanah, bau amis dan sangat kurus, setelah dirawat dengan baik di panti, ia tumbuh dengan sehat dan lucu.

Ada sepasang sejoli saling mencinta, namun perbedaan agama dan suku bangsa, kedua orang tua tidak merestui padahal hubungan sudah terlanjur jauh, hingga lahir seorang bayi mungil, orang tua tetap menentang, bahkan mengancam mau membunuhnya, terpaksa hubungan mereka putus, dan bayinya diserahkan ke panti.
Ada seorang ibu hamil tua sambil bercucuran air mata, berniat untuk menyerahkan bayi dalam kandungannya yang akan lahir beberapa hari lagi. Ibu ini sorang buruh cuci di perumahan dan sang suami seorang buruh bangunan yang sudah lama tidak mendapat pekerjaan lagi. Tiga hari kemudian si bayi lahir dan kami menjemputnya di rumah bersalin. Kepada si ibu, kami minta untuk mencium bayinya, namun ibu ini tidak mau dan berkata, anak ini sudah bukan anak saya tapi sudah anak yayasan, lalu ibu ini pulang sambil meneteskan air mata. Kami terharu merasakan bagaimana perasaan si ibu harus berpisah dengan anak pertamanya karena tekanan ekonomi.

Masih banyak kasus lain, namun yang sangat memprihatinkan adalah bayi-bayi gagal aborsi. Selain mengalami gangguan physik juga mental, yaitu luka batin. Kelemahan physik tersebut bila tidak segera ditangani akibatnya fatal, tentu saja perlu biaya yang tidak sedikit.

Kami mengajak pembaca untuk ikut terlibat dan peduli terhadap nasib bayi-bayi yang butuh kasih sayang ini.
-------------------------------------------------------------------------------------
TANGISAN IBU

Anakku,
tiada satupun lelaki
mengaku ayahmu,

Anakku,
sembilan bulan
engkau dalam rahimku,

Namun,
aku tak mampu
menyusuimu.

Bahkan,
kemiskinan dan ketidak berdayaanku
terpaksa menelantarkanmu.

Anakku,
bukan maksudku membuang kamu
kepapaanku yang memisahkan kamu dariku

Anakku,
dengan selembar kain kumal
kuserahkan kamu
kepada Ibu-Ibu
yang mengasihi kamu
pengganti ibumu.

Anakku,
kamu lahir ke dunia tanpa dosa
tapi justru dosaku yang kamu sangga.

Anakku,
aku tahu kamu merana,
hatimu luka.

Maafkan aku anakku!

(karya: C. Nanik Purwoko)
-------------------------------------------------------------------------------------
Susunan Pengurus
Yayasan Abhimata Mitrasamaya
Ketua : Dra. C. Nanik Purwoko
Sekretaris I : Yinny Indriasih, SH
Sekretaris II : M.M. Leona Teesha
Bendahara I : Regina Sri Hartati Wund
Bendahara II : Ria Reshijaya

Anggota : Yustina Agus Karno
Arie Mulakir
Jacinta A.M. Tambajong
M. Th. Sri Murningsih

Notaris : Sugito Tedjamulja SH

Bank : BCA Bintaro Utama
Yayasan Abhimata Mitrasamaya
Rekg. No. 603.0.30193.3

BNI 46 Cabang Dukuh Bawah
Yayasan Abhimata Mitrasamaya
Rekg. No. 060.0.00401832.001

Panti Asuhan Abhimata
Jl. Mertilang IV Blok KA 2 No. 31-37
Bintaro Jaya Sektor 9 – Jakarta 12330
Telp. 021-53151817, 74864418
Facs. 021-74864419

Senin, 04 Oktober 2010

PancasilaKu Masih Sakti kah Engkau



hei... kawan, sejak kapan kita tidak lagi mendengar ada Pelajaran Moral Pancasila (PMP).
Saat masih kecil di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP)dan Sekolah Menengah Atas (SMA), selalu diajarkan oleh Ibu/Bapak Guru tentang Pancasila (Lima Dasar) yang menjadi Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saya masih hafal bunyi sila-silanya:
1. KeTUHANan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Apabila kita mendengar kata kesaktian Pancasila, yang muncul setelah adanya G30S/PKI
maka dapat dibayangkan bahwa Pancasila itu masih sakti.

Kenyataan saat ini, melihat adanya konflik antar sesama umat beragama. Pemaksaan kehendak oleh pihak mayoritas terhadap minoritas, hah..... sangat jauh dari sila pertama ?

Indonesia bukanlah negara agama, tetapi negara beragama. hi...hiii jadi ingat kalo lagi jalan di dekat Salemba, ada sekolah tinggi yang mencantumkan kata... beragama di belakang nama sekolahnya.

Persatuan Indonesia pun, terlihat masih dalam tataran idealisme dan masih belum menapakkan kakinya dalam realita kehidupan sosial di masyarakat.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, .... sepertinya mengalami distorsi makna tatkala pejabat tinggi di negeri ini seakan kehilangan kearifannya menyikapi kasus Bank Century ?


Saya percaya secara spiritual bahwa PANCASILA masih SAKTI.
PANCASILA merupakan obat mujarab bagi penyakit bangsa ini yang sepertinya telah dirampas jatidirinya oleh konsumerisme dan hedonisme.

Lalu,..... bagaimana caranya agar kesaktian PANCASILA masih dapat menyelamatkan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama ini ...?
Jawabannya: ..... tanya hati nurani masing-masing ....?
Saya yakin dan haqul yaqin bahwa nurani kita lebih arif dalam menjawab hal-hal mendasar tentang kehidupan insan di Bumi Pertiwi ini.

So....., lupakan dulu lagu Ebiet G. Ade yang menyatakan ..... tanyakan pada rumput yang bergoyang.....?
Anda dan saya harus mematri kata-kata ini:

Saya bisa.....!
Saya harus bisa......!
Saya pasti bisa .........!
memulihkan kesaktian PANCASILA !
Indonesia EMAS akan kita wujudkan bersama-sama.

Cintai Anak Indonesia dengan Nyali MU

Hei teman,.... kamu tahu kan yang namanya NYALI .....?
Menurutku orang sekarang sudah banyak yang tidak mempunyai nyali.
Agar kalian tidak bingung teman,..... coba kita lihat ke dalam Kamus Bahasa Indonesia online di situs www.KamusBahasaIndonesia.org.

Kata yang paling tepat untuk konteks yang akan saya kupas adalah NYALI = KEBERANIAN.

Pernahkah kalian membayangkan bahwa untuk dapat membantu orang lain itu membutuhkan keberanian (NYALI)?
Jika anda setuju dengan yang saya sebutkan di atas, maka saya tantang Anda....... AYO TUNJUKKAN NYALImu...... :)

Saya sadar, walaupun saya bernyali BESAR (.....ha...ha.. ha... gua banget ... GR aja).... tetapi saya tidak dapat menolong orang lain sendiri.
So what ..... begitu loh....... ?

Begini teman-temanku yang baik........? Aku butuh bantuan kalian. Namun ada syaratnya yaitu bahwa kalian mempunyai NYALI yang cukup untuk melangkahkan kaki ke suatu tempat yang mungkin belum pernah kalian bayangkan sama sekali.

BAIKLAH, jika kalian penasaran silahkan baca tulisan di bawah ini:

Bersama Medici Bantu Sesama.
Hidup di dunia tak selalu hanya memikirkan duniawi dan kekayaan. Namun lebih dari itu tanyalah pada diri apa yang telah kita perbuat bagi sesama. Pada akhirnya, berbagi pada sesama merupakan hal yang akan membuat hidup Anda terasa lebih berguna dan dibutuhkan.

Keinginan untuk berbagi pada sesama inilah akhirnya yang menggugah Medici untuk mendukung program kerja Unicef yang bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam program imunisasi.
Dalam pelaksanaan program ini, Medici memberikan kartu dan pin bertuliskan I support Unicef pada setiap pengunjung Medicci di Bellezza Shopping Arcade, lt.1 unit 161-171, Jalan Letjen Soepeno No.34 Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Selain itu, Kami juga menyumbangkan Rp 10.000 kepada Unicef sesuai dengan jumlah pengunjung yang datang ke show-room Medici," ujar Ardi Joanda selaku President Medici. Program ini berlangsung mulai dari 2 Agustus 2010 hingga 31 Januari 2011.

"Sudah saatnya kita ikut berpartisipasi membantu meringankan beban anak-anak Indonesia yang sangat memerlukan uluran tangan dari kita. Cukup dengan mendatangi showroom Medici, Anda sudah melakukan hal yang berarti besar bagi anak-anak Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari program kami, I Medici family and friends for Indonesian children," ujar Ardi menambahkan.

Selain itu, Anda juga menyalurkan donasi via rekening khusus Medici untuk program imunisasi Unicef hingga 31 Januari 2011 via transfer melalui BCA Hasyim Ashari, Acc 262-3050.777 atas nama PT Medici Graha Indonesia.

Ardi juga mengatakan bahwa hanya dengan Rp 100.000, Anda telah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi 20 anak Indonesia. "Dalam program ini, kami menargetkan dana yang terkumpul mencapai Rp 1 milyar, sehingga 200.000 bayi di Indonesia bisa mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik," ujar Ardi menambahkan.


Kualitas premium.
Bukan hanya kualitas kesehatan calon penerus bangsa yang selalu dipikirkan oleh Medici, karena dalam setiap produknya Medici selalu mengutamakan kualitas, kenyamanan, dan keselamatan.
Sebagai pioner furnitur retail store yang pertama dan merupakan satu-satunya yang diresmikan oleh duta Besar Amerika untuk Indonesia, Medici menawarkan furnitur kualitas terbaik yang didatangkan langsung dari Amerika.
dst.....

(Dikutip dari KOMPAS, Kamis 30 September 2010, halaman 34)

Jika Anda penasaran dengan desain yang ditawarkan, kunjungi segera showroom Medici. Kehadiran Anda dan kerabat tentunya merupakan hal yang sangat berarti bagi banyak anak di Indonesia. Semoga harapan untuk mewujudkan Indonesia yang sehat akan terwujud. [AYA]

JADI benarkan, untuk mencintai Anak Indonesia dapat dilakukan dengan menguji NYALI Ane dan Ente untuk berani melangkahkan kaki ke:

MEDICI Flagship Store:
Bellezza Shoping Arcade, 1st Floor
Jl. Letjen Soepeno No.34, Arteri Permata Hijau,
(diseberang ITC Grand Permata Hijau)
Jakarta Selatan 12210 - Indonesia
Phone. (021) 25675999 Fax.(021) 2567 5998
e-mail: pr@mediciliving.com
www.mediciliving.com

Minggu, 03 Oktober 2010

SMI for Indonesia President 2014

Kawan.... tadi pagi aku ketemu teman lama saat pergi belanja ke Pasar Kopro.
Maklumlah, sebagai suami yang memberikan komitmen kepada belahan jiwaku untuk saling berbagi pekerjaan dan tanggung jawab dalam mengurus rumah tangga kami, jadilah aku sebagai anggota ISTI (Ikatan Suami Takut Istri).

Benar .... lho, saya anggota ISTI 100%. Tidak saya sangkal itu.
Ketakutan saya yang terbesar terhadap Istri adalah ia tidak mau memasakkan makanan buat saya, karena dia tidak mau membeli bahan mentahnya di pasar. Tempatnya terlalu jauh.....?

Hei..... apa hubungannya dengan SMI for Indonesia President 2014?
Hubungannya .... baik-baik saja.... @:)
maksudku....... kalo seorang istri yang memperhatikan suaminya untuk dapat memperoleh makanan yang terbaik sebelum berangkat kerja ke kantor, perlu mendapat dukungan suaminya agar ia dapat memasak makanan yang dibutuhkan oleh si suami? Ceng li ... khan!

Saya mengibaratkan SMI (Sri Mulyani Indrawati) sebagai kandidat Presiden Indonesia 2014, dan melihat peranan istri saya di rumah yang walaupun sebagai wanita karir, tetap peduli dengan makanan suaminya. Saat saya masih asyik di dunia mimpi, dia telah bangun di subuh hari untuk meracik menu makanan yang akan dibuat untuk kami sekeluarga hari itu.

Oh.... TUHAN, terima kasih atas istri yang sebaik ini.
Namun saya juga suka nakal, kadangkala walaupun sudah tahu bahwa dibuatkan makanan yang enak karena diambil dari buku resep makanan "jimat" istri saya, kadangkala saya memilih memakan "telor ceplok" dengan sedikit kecap asin untuk mengganjal perut di pagi hari. Namun istriku tercinta tidak pernah marah dengan perilaku suaminya ini!

Jadi, bagaimana kalau yang memimpin negeri ini adalah Sri Mulyani Indrawati di tahun 2014? Menurut saya oke banget......! Kasihnya kepada negara dan bangsa ini pastilah lebih besar daripada kasih istri saya kepada saya.... :)

Bu.... Sri Mulyani Indrawati, ...... kapan Ibu pulang.....?

Apabila engkau teman......, ingin tahu lebih jauh tentang Ibu Sri Mulyani Indrawati, dapat membuka situs http://www.SriMulyani.net


Senin, 4 Oktober 2010 pk.00.07 WIB

Sabtu, 02 Oktober 2010

Sri Mulyani Presiden Republik Indonesia tahun 2014

Teman, aku mau bercerita tentang kasih seorang anak kepada Ibunya.

Kalian pernah dengan cerita tentang "Sabai Nan Aluih" ..... barangkali tidak ya...?
Kisah ini muncul di negeri tempat kelahiranku, negeri yang memiliki adat istidat yang mengajarkan kasih dari anak kepada orang tua (Ibu dan Bapak, serta orang yang dituakan).
Apabila kalian ingin membaca kisah tersebut di atas, silahkan datang ke Perpustakaan Negara terdekat. Cari... disana......"ketemu.... deh...?"

Sabai Nan Aluih disini sekarang berubah bentuk menjadi Srikandi yang ditunggu-tunggu oleh Ibunya. Ibunya adalah ibu kita semua yang bernama Ibu Pertiwi.
Karena liciknya pedagang terhadap keluarga Sabai Nan Aluih, maka ia harus rela merantau ke negeri orang untuk mencari penghasilan guna membayar hutang-hutang Ibunya kepada rentenir yang meminjami mereka uang.


Sabai Nan Aluih, kini berubah nama menjadi Sri Mulyani Indrawari (Srikandi)yang dirindukan orang kampuang halamannya untuk melunasi hutang-hutang Ibunya dan juga hutang-hutang orang sekampung kepada rentenir busuk yang telah membuat mereka sengsara.

Dalam lagu yang dinyanyikan oleh saudara-saudara di kampung halamanku, syairnya berbunyi seperti ini:


"wahai rabab, yo rabab, tolong sampaikan .......
urang rantau,...... capeklah pulang......"


"Wahai rabab (alat musik), hai rabab (alat musik), tolong sampaikan ......
Ibu Sri Mulyani Indrawari,..... (yang sedang merantau di negeri orang).....
pulanglah.......!

Jumat, 01 Oktober 2010

Emangnya TKI itu orang bodoh....?

Waduh.... emang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) itu orang bodoh ya....?
Itulah yang muncul di kepala "sebagian orang" ketika mereka mendengar kata TKI?
Secara umum, setiap kali mendengar kata TKI maka yang muncul dalam gambaran di kepala orang adalah "pembantu yang disiksa majikan di Luar Negeri", atau "pembantu yang loncat dari jendela rumah di Luar Negeri", atau "pembantu yang dihamili oleh majikannya di Luar Negeri".

Jika kita kembali melihat makna kata Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang merupakan kata yang digunakan untuk menunjukkan identitas seorang pekerja dari Indonesia ketika dia berada di negeri orang.
Jadi, siapakah TKI itu?
Supaya tidak terlalu bertele-tele saya dapat mengatakan bahwa Ibu Sri Mulyani (mantan Mentri Keuangan Republik Indonesia)adalah TKI. Namun beliau masuk dalam kategori skill worker, karena memiliki kompetensi yang dibutuhkan di World Bank sebagai Managing Director.
Namun demikian, si "Inem" yang saat ini menjadi pembantu di negeri jiran dan tidak mendapatkan gaji selama 1 tahun karena masuk ke Malaysia secara illegal, juga disebut sebagai TKI.

Hei teman........, aku punya cerita yang sangat bagus untuk mengubah cara pandang orang tentang TKI. Cerita ini harus kubagikan, agar lebih banyak lagi insan Indonesia menghargai label TKI yang dikenakan pada orang-orang tertentu karena kekurang mampuan kita untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi saudara-saudari sebangsa dan se-Tanah Air.

Apakah ada di antara kalian yang mengenal seorang TKI dari Serang yang bernama Nuryati?
Beliau berangkat ke negeri Arab beberapa tahun yang lalu untuk mencari kesempatan dan penghasilan untuk mengubah nasibnya dan nasib keluarganya? Dapatkah engkau membayangkan bahwa di Arab setiap TKI tidak boleh membawa apapun ketika dia akan keluar rumah. Itulah cara yang digunakan oleh majikannya untuk mencegah agar si TKI ini tidak lari ke mana-mana.

Si mbak ini ternyata tidak kekurangan akal (emang orang Indonesia terkenal banyak akalnya), hambatan yang dibuat oleh majikannya tidak membuat dia kehabisan akal. Tekad di dalam hati mbak Nuryati sudah bulat (mantap....men!), dia akan mengumpulkan uang di Saudi Arabia, dan selanjutnya akan digunakan untuk meneruskan sekolahnya ke Perguruan Tinggi.
Hehh...... emang bisa ....?
Sabarlah.... kawan...... aku-kan lagi bercerita....., dengarkan saja ya...?

ALLAH semesta alam tidak membiarkan si mbak Nuryati ini dalam kesulitan karena niat yang ada di dalam hatinya adalah suci. Ia ingin supaya keluarganya dapat hidup lebih baik di masa yang akan datang.
Berkat dari ALLAH dicurahkan kepada mbak Nur sehingga ia mendapatkan ilham untuk dapat menyiasati "kelicikan" majikannya.

Mau tahu apa yang dilakukan oleh mbak Nur? Dia membuat lukisan kecil di bagian dalam kerudungnya dengan ballpoint. Dia menggambar bunga-bunga dan tulisan-tulisan yang menyimpan informasi tentang nomor telpon, nomor rekening, serta nama Bank yang dapat digunakan untuk mengirimkan uangnya ke Indonesia.
Si majikan tidak curiga sama sekali, karena memang mbak Nur tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun saat itu.

Hai teman, khususnya kalian para mahasiswa di Universitas Indonesia, apakah kalian pernah mendengar nama Ibu Nuryati Solapari, SH, MH yang saat ini mencoba melanjutkan kuliahnya pada jenjang S3 di UNIVERSITAS INDONESIA dengan konsentrasi di Bidang Hukum.

Mbak Nur sudah bermetamorfosa dari seorang TKI tamatan SMA menuju menjadi salah seorang intelektual yang membagikan ilmunya bagi kemajuan dan keselamatan umat manusia di Serang.
Saat ini Ibu NURYATI SOLAPARI, SH., MH adalah dosen pada
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS HUKUM

Alamat kantornya:
Jl. Raya Jakarta Km. 4
Pakupatan Serang - Banten 42121
Telpon (0254) 280330 (ext.215)

Saya mengenal Ibu Nuryati dari Bapak Drs. Sumardik. M.Si (Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang.

Semoga akan lahir lagi dari negeri ini orang-orang bermental baja seperti mbak Nur yang dengan hati suci dan niat luhur membangun negeri Indonesia, telah dibukakan jalan oleh Allah untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.

Jadi, .... TKI itu bukan orang bodoh ya.....!

Jakarta, 2 Oktober 2010.
pk.04.27