Jumat, 01 Oktober 2010

Emangnya TKI itu orang bodoh....?

Waduh.... emang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) itu orang bodoh ya....?
Itulah yang muncul di kepala "sebagian orang" ketika mereka mendengar kata TKI?
Secara umum, setiap kali mendengar kata TKI maka yang muncul dalam gambaran di kepala orang adalah "pembantu yang disiksa majikan di Luar Negeri", atau "pembantu yang loncat dari jendela rumah di Luar Negeri", atau "pembantu yang dihamili oleh majikannya di Luar Negeri".

Jika kita kembali melihat makna kata Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang merupakan kata yang digunakan untuk menunjukkan identitas seorang pekerja dari Indonesia ketika dia berada di negeri orang.
Jadi, siapakah TKI itu?
Supaya tidak terlalu bertele-tele saya dapat mengatakan bahwa Ibu Sri Mulyani (mantan Mentri Keuangan Republik Indonesia)adalah TKI. Namun beliau masuk dalam kategori skill worker, karena memiliki kompetensi yang dibutuhkan di World Bank sebagai Managing Director.
Namun demikian, si "Inem" yang saat ini menjadi pembantu di negeri jiran dan tidak mendapatkan gaji selama 1 tahun karena masuk ke Malaysia secara illegal, juga disebut sebagai TKI.

Hei teman........, aku punya cerita yang sangat bagus untuk mengubah cara pandang orang tentang TKI. Cerita ini harus kubagikan, agar lebih banyak lagi insan Indonesia menghargai label TKI yang dikenakan pada orang-orang tertentu karena kekurang mampuan kita untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi saudara-saudari sebangsa dan se-Tanah Air.

Apakah ada di antara kalian yang mengenal seorang TKI dari Serang yang bernama Nuryati?
Beliau berangkat ke negeri Arab beberapa tahun yang lalu untuk mencari kesempatan dan penghasilan untuk mengubah nasibnya dan nasib keluarganya? Dapatkah engkau membayangkan bahwa di Arab setiap TKI tidak boleh membawa apapun ketika dia akan keluar rumah. Itulah cara yang digunakan oleh majikannya untuk mencegah agar si TKI ini tidak lari ke mana-mana.

Si mbak ini ternyata tidak kekurangan akal (emang orang Indonesia terkenal banyak akalnya), hambatan yang dibuat oleh majikannya tidak membuat dia kehabisan akal. Tekad di dalam hati mbak Nuryati sudah bulat (mantap....men!), dia akan mengumpulkan uang di Saudi Arabia, dan selanjutnya akan digunakan untuk meneruskan sekolahnya ke Perguruan Tinggi.
Hehh...... emang bisa ....?
Sabarlah.... kawan...... aku-kan lagi bercerita....., dengarkan saja ya...?

ALLAH semesta alam tidak membiarkan si mbak Nuryati ini dalam kesulitan karena niat yang ada di dalam hatinya adalah suci. Ia ingin supaya keluarganya dapat hidup lebih baik di masa yang akan datang.
Berkat dari ALLAH dicurahkan kepada mbak Nur sehingga ia mendapatkan ilham untuk dapat menyiasati "kelicikan" majikannya.

Mau tahu apa yang dilakukan oleh mbak Nur? Dia membuat lukisan kecil di bagian dalam kerudungnya dengan ballpoint. Dia menggambar bunga-bunga dan tulisan-tulisan yang menyimpan informasi tentang nomor telpon, nomor rekening, serta nama Bank yang dapat digunakan untuk mengirimkan uangnya ke Indonesia.
Si majikan tidak curiga sama sekali, karena memang mbak Nur tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun saat itu.

Hai teman, khususnya kalian para mahasiswa di Universitas Indonesia, apakah kalian pernah mendengar nama Ibu Nuryati Solapari, SH, MH yang saat ini mencoba melanjutkan kuliahnya pada jenjang S3 di UNIVERSITAS INDONESIA dengan konsentrasi di Bidang Hukum.

Mbak Nur sudah bermetamorfosa dari seorang TKI tamatan SMA menuju menjadi salah seorang intelektual yang membagikan ilmunya bagi kemajuan dan keselamatan umat manusia di Serang.
Saat ini Ibu NURYATI SOLAPARI, SH., MH adalah dosen pada
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS HUKUM

Alamat kantornya:
Jl. Raya Jakarta Km. 4
Pakupatan Serang - Banten 42121
Telpon (0254) 280330 (ext.215)

Saya mengenal Ibu Nuryati dari Bapak Drs. Sumardik. M.Si (Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang.

Semoga akan lahir lagi dari negeri ini orang-orang bermental baja seperti mbak Nur yang dengan hati suci dan niat luhur membangun negeri Indonesia, telah dibukakan jalan oleh Allah untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.

Jadi, .... TKI itu bukan orang bodoh ya.....!

Jakarta, 2 Oktober 2010.
pk.04.27