Sabtu, 02 Oktober 2010

Sri Mulyani Presiden Republik Indonesia tahun 2014

Teman, aku mau bercerita tentang kasih seorang anak kepada Ibunya.

Kalian pernah dengan cerita tentang "Sabai Nan Aluih" ..... barangkali tidak ya...?
Kisah ini muncul di negeri tempat kelahiranku, negeri yang memiliki adat istidat yang mengajarkan kasih dari anak kepada orang tua (Ibu dan Bapak, serta orang yang dituakan).
Apabila kalian ingin membaca kisah tersebut di atas, silahkan datang ke Perpustakaan Negara terdekat. Cari... disana......"ketemu.... deh...?"

Sabai Nan Aluih disini sekarang berubah bentuk menjadi Srikandi yang ditunggu-tunggu oleh Ibunya. Ibunya adalah ibu kita semua yang bernama Ibu Pertiwi.
Karena liciknya pedagang terhadap keluarga Sabai Nan Aluih, maka ia harus rela merantau ke negeri orang untuk mencari penghasilan guna membayar hutang-hutang Ibunya kepada rentenir yang meminjami mereka uang.


Sabai Nan Aluih, kini berubah nama menjadi Sri Mulyani Indrawari (Srikandi)yang dirindukan orang kampuang halamannya untuk melunasi hutang-hutang Ibunya dan juga hutang-hutang orang sekampung kepada rentenir busuk yang telah membuat mereka sengsara.

Dalam lagu yang dinyanyikan oleh saudara-saudara di kampung halamanku, syairnya berbunyi seperti ini:


"wahai rabab, yo rabab, tolong sampaikan .......
urang rantau,...... capeklah pulang......"


"Wahai rabab (alat musik), hai rabab (alat musik), tolong sampaikan ......
Ibu Sri Mulyani Indrawari,..... (yang sedang merantau di negeri orang).....
pulanglah.......!