Sabtu, 16 Oktober 2010

Sebastian Pinera, Presiden Pencuri Hati


Pemimpin Sejati.....
Sebastian Pinera, Presiden Pencuri Hati

hei kawan, aku hari Jum'at ijin tidak masuk kantor karena harus menemani tukang merapikan cerobong asap dapur di rumah yang sering menjadi bahan perdebatan dengan nyonya rumah, karena bau makanan naik ke lantai dua rumah kami....? dan menurut "orang rumah" ku ini,,,..... hal ini sangat mengganggu...! bagiku sendiri..... tidak ada masalah.....?
malah aneh jika masakan yang dimasak di dapur di bawah, baunya tidak nyampe ke atas ...?
berbulan-bulan hal ini menjadi perdebatan yang...... bikin aku jengkel.... hah....?
kau mau tahu kenapa teman......? karena bagi istriku,.... dapur itu adalah tempat ia melakukan eksperimennya yang paling..... dia sukai.....!
dan.... dia tidak suka bau masakan pergi ke mana-mana..... takut ketahuan sama tetangga kalo dia lagi memasak makanan yang baunya menggoda selera ....? (ha... ha... ha....)

Tetapi yang paling dia tidak suka adalah,..... saat aku meminta pembantu kami untuk memasakkan ikan goreng .....? baunya...... bagi istriku.... adalah sesuatu yang "sangat tidak enak" *&@%%#$# :(

lho..... apa hubungannya dengan Pemimpin Sejati....?
Sabar kawan.... aku juga baru mulai mengetik tulisan ini pkl. 03.45 WIB setelah seharian mengurusi rumah dan berlelah-lelah merapikan gudang kecil kami....?

Begini teman......,
membaca tulisan Joice Tauris Santi pada harian Kompas, Jumat, 15 Oktober 2010 halaman 16 (SOSOK), aku merasa melihat figur seorang pemimpin yang dibutuhkan di negara kita ini? Menurutku Pak SBY bagus dan baik, namun kan beliau hanya akan menjabat hingga tahun 2014 nanti ? so what next...?
Jujur saja, dari hati kecilku (..... hati besarnya.... belum berbicara), aku belum melihat figur tokoh yang ada saat ini yang punya "hati" untuk memakmurkan insan seBangsa dan seTanah Air.....?

Lho... kenapa emangnya.....?
Ya... iyalah..... masa ya.... iya.. dong....?
Saat aku masih sekolah di SMP Maria di Padang,.... aku sudah mendapatkan informasi dari Ibu Guru IPA-ku bahwa di negeri Minangkabau ini ada tersimpan bahan uranium dan plutonium (bahan untuk membuat nuklir). Bayangkan..... saat itu aku masih belasan tahun,..... sekarang aku sudah kepala empat..... (sudah ubanan). Lalu... kemana informasi ini bergerak,..... kemana kemakmuran negeri ini mengalir .....?
Siapa yang menikmatinya .....?
Hei..... kalian... coba dengar....... jerit hatiku.... (mungkin juga hatimu...?).
Itu semua adalah kekayaan alam yang dianugerahkan oleh SANG PENCIPTA kepada insan di Bumi Pertiwi ini untuk kesejahteraan anak cucunya...? bukan untuk sekelompok orang yang mengatasnamakan kelompok dan kepentingannya semata.... lalu menjualnya kepada pihak ASING.... dan menikmati lembaran DOLLAR di rekeningnya di Bank MIUn...?

PUAS......!
Maaf ya... aku agak emosional....., memang jika bicara tentang kemakmuran dan kesejahteraan sanak saudara di kampung halamanku...... aku terlalu bersemangat dan meledak-ledak....?
Tidak apalah.... memang temperamenku seperti itu (tapi masih dapat ku kendalikan)...... Asli dari sononya karena suka makanan yang pedas.... jadi tulisannya juga "rada pedas"......(ha...ha....ha...)

Hei teman.....,
yang kita butuhkan itu bukan pemimpin yang kaya.....?
bukan pula pemimpin yang pintar,..... punya gelar PROFESOR, DOKTOR, INSINYUR, MBA, MM, MSC dan eM bel eM bel.... Lainnya.....
Negeri ini membutuhkan seorang pemimpin yang punya "HATI" dan "telinga" yang mau MERASAKAN dan MENDENGARKAN keluhan penduduknya.....? Just it.....

Aku bermimpi dan menghayalkan,.....
seandainya ....... Miguel Juan Pinera Echenique (59 tahun), menjelma menjadi Syahruddin...... dan memimpin negeri ini untuk tahun 2014-2019.....
Wow...... Indonesiaku akan bangkit dari keterpurukan ..... ekonomi.... dan sosial......?
Lho.... kenapa namanya mesti Syahruddin.....?
Ada ceritanya juga.... teman......, tapi sebagai informasi awal bagi kalian. Saat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dibentuk, Prof. H. Drs. Syahruddin, MA adalah salah satu kandidat pengurus KPK (nomor 1 dari urutan bawah). Aku mengenal beliau dengan baik dari saat aku mulai menginjakkan kaki di bangku kuliah Universitas Andalas Padang saat Penataran P4 (masih... adakah Penataran P4 sekarang...?).
BTW.... Pak Prof sudah wafat tanggal 24 November 2009 yl dan dikebumikan di TPA Tunggul Hitam Padang,..... namun semangat dan keteladannya mengalir bagaikan sungai dan menyala terus bagaikan obor dalam hati kaum muda cendekia di Negeri Rumah Gadang.

So... teman.... semoga ALLAH mengirimkan kepada negeri kita, seorang Sebastian Pinera atau membangunkan seorang Syahruddin dari insan negeri ini untuk berani dan mau memikul beban.... bangsa dan negara ini......? Insya ALLAH.

Kebon Jeruk - 16 Oktober 2010 pk. 04:07 WIB