Jumat, 30 Desember 2011

Taman Mini Indonesia Indah-ku sayang, Taman Mini Indonesia Indah-ku malang


Teman-teman, walaupun sudah lebih dari satu dasawarsa tinggal di Jakarta namun diriku belum sempat menikmati hal-hal yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan leluasa dan cukup waktu.
Pernah sekali aku ke TMII dalam rangka dinas dan melihat-lihat panggung untuk acara live di TV. Lain waktu, aku menemani Saudara yang datang dari daerah untuk mengunjungi Theater Keong Emas. Hanya beberapa tempat dan itupun menghabiskan cukup banyak waktu. Kemarin, aku kembali ke TMII guna menemani Saudara dan keponakan yang datang dari daerah Kalimantan Barat. Setelah melihat pertunjukan di Keong Emas, mereka kuajak ke Museum Puspitek (namun jika kita lihat ke situs www.tamanmini.com, Musem Puspitek tidak ditampilkan). Ada hal menarik yang kutemukan di sana, karena baru pertama kali masuk ke Museum Puspitek jadi aku mengamati setiap hal yang kutemui.Aku terpesona melihat informasi yang disajikan di Museum ini, karena hal-hal yang sebelumnya pernah kutemui di negara tetangga (di Petroscience Malaysia) ternyata telah lebih dulu dmiliki oleh TMII. Namun sayang seribu sayang, hal-hal yang sangat bagus dan informatif dari sisi ilmu pengetahuan ini tidak dirawat dengan baik (atau mungkin tidak terawat sama sekali).

Mulai dari pintu masuk, aku menemukan adanya permainan bola dalam kotak akuarium yang tidak ada informasi yang menyertainya serta tidak ada guide yang memandu sama sekali. Beranjak ke permainan berikutnya, terlihat tulisan informasi yang ditulis dalam bahasa Inggris, namun tidak ada terjemahan dalam bahasa Indonesianya. Mendekati tempat permainan cahaya aku melihat mikroskop yang tidak terawat sama sekali, bukannya mikro organisme yang dapat kita lihat, tetapi isolasi (plester) yang sudah kotor dan berdebu yang berada di bawah mikroskop.
Seterusnya di bagian pencerminan, yang terlihat adalah bayang-bayang buram karena cerminnya (lempengan seng) sudah baret-baret dan kusam. Sepanjang perjalanan di Museum ini, hanya satu lokasi yang ada pemandu (relawan) yang memperagakan permainan tebak tanggal lahir dan bagaimana memindahkan koin tanpa harus membuang air dari wadah bejana datar.


Ah... kamu sih datangnya pada tanggal 30 Desember 2011, khan akhir tahun dan orang liburan. Mungkin benar saya yang datang tidak pada waktu yang tepat, namun tetap yang kulihat adalah tempat yang sangat baik namun tidak dikelola dengan profesional atau tidak ada sense of belonging (rasa memiliki) dari pengelolanya .


Barangkali isu utamanya adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggaji pemandu (guide) serta penjaga setiap permainan. Jika benar demikian, saya rasa ada solusi yang mudah, meriah dan memberikan manfaat serta kebanggaan bagi semua orang yang merasa memiliki dan menjadi bagian dari TMII.

Caranya.......?

Begini:
1. TMII harus menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah (setara SMP atau SMA).
2. Buat program kerjasama untuk menjadi pemandu atau pendamping pada setiap permainan yang diperagakan (yang bersifat science).
3. Berikan kompensasi kepada pihak sekolah berupa tike masuk gratis sebagai kompensasi (besaranya bisa diatur dan dihitung).
4. Berikan sertifikat penghargaan atas kesediaan sekolah untuk bekerjasama dengan TMII.

Hal-hal positif yang didapat dari kerjasama ini adalah:
1. Sekolah yang diajak bekerjasama merasa diapresiasi.
2. Siswa yang terlibat merasa memberikan sumbangsih berharga bagi TMII dan merasa diapresiasi.
3. Pengunjung yang datang mendapatkan informasi yang lengkap dan puas atas keberadaan Museum Puspitek ini.
4. Anak-anak yang mengunjungi Museum akan terpuaskan rasa ingin tahunya karena diberikan panduan dan penjelasan yang mudah dimengerti sehingga mereka akan melihat science sebagai hal yang menarik.
5. Meningkatkan rasa cinta generasi muda kepada TMII

Hanya ulasan dan pendapat ini yang dapat saya sampaikan, semoga berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Salam tutup tahun
Semoga kehidupan bangsa Indonesia semakin baik di tahun yang akan datang.
Jakarta, 31 Desember 2011

Jumat, 30 September 2011

G 30S (Gempa 30 September 2009)

hai teman, sudah cukup lama gw tidak menulis di blog ini
terus terang sedang tidak ada ide
btw gw ingin bercerita sedikit tentang kenangan berkaitan dengan G30S. Bukan Gerakan 30 September 1965 tetapi Gempa 30 September 2009.

Pada tahun 2009 ini ada beberapa hal penting yang gw alami dan meninggalkan bekas sangat mendalam berkaitan dengan kampung halaman karena dua orang yang gw kasihi dan hormati kembali ke pangkuan ilahi tahun 2009.

Bulan Maret 2009, bokap kandung gw wafat (sebelum gempa)
Bulan November 2009, bokap angkat gw wafat (setelah gempa)

Ketika gw kembali pulang bulan November 2009 untuk memberikan penghormatan terakhir pada bokap angkat gw, masih sempat gw lihat tempat-tempat yang berubah menjadi luluh lantak. Kenangan masa kecil akan tempat-tempat tersebut membuat gw merasa nelangsa.

Tidak mudah untuk percaya, walaupun kenyataan tersaji di depan mata.
Sekarang tahun 2011 - setelah 2 tahun berlalu, gw sempat melihat ada tugu peringatan korban gempa.
Dalam hati gw sempat bertanya, kenapa rasa kebersamaan ini harus muncul setelah ada bencana. Kenapa kebersamaan itu bersembunyi saat keadaan tenang dan adem ayem. Kenapa yang dimunculkan selalu rasa curiga dan benci.
Ah.... gw hanya bisa menerka-nerka, ..... mungkin benar.... mungkin juga salah.
Tetapi saat gw berdiri di depan tugu peringatan dan membaca tulisan yang dipahat, rasa haru muncul dan membuat air mata gw menetes.

Semoga dengan kejadian ini, rasa persaudaraan antar umat manusia di kampung halaman gw terjaga selalu. Gw percaya bahwa, hidup bukan hanya sekedar pertambahan usia melainkan memberikan makna bagi manusia lain di sekitar.

Oh ..... kampungku nan jauh di mata, rasa cinta padamu tetap menyala walau kini diriku jauh di seberang lautan.
Semoga Allah Yang Maha Kuasa menyuburkan rasa kasih persaudaraan di bumi Minang Kabau, karena kasihNya yang berlimpah kepada umat manusia. Amin

Rabu, 17 Agustus 2011

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-66

hai teman, gw sangat senang hari ini......
penyebabnya adalah karena diutus untuk mengikuti upacara bendera di kantor..... :)
yah... kelihatannya hal yang sepele,... tapi bagi gw sangat berarti.....

Ada hal khusus yang menjadi perhatian gw ketika mengikuti upacara bendera kali ini. Ada pesan moral sederhana, namun dapat mengubah kehidupan berbangsa dan bernegara banyak insan di negeri ini. Kata kunci dari pesan moral yang dititipkan oleh Meneg BUMN adalah kejujuran.
Ya,.... dengan kejujuran banyak hal yang dapat diubah. Memang sederhana, namun bagiku hal ini merupakan suatu pondasi kokoh yang akan membantu perubahan dalam kehidupan banyak orang.

Saat gw masih SMP, ada tulisan tentang Abraham Lincoln yang menceritakan bagaimana ia memilih bersikap jujur mengakui telah memotong pohon yang ditanam oleh ayahnya dengan risiko akan dimarahi habis-habisan. Namun sang ayah lebih menghargai kejujuran Abraham dibandingkan pohon kesayangannya yang telah ditebas dengan kapak yang ia hadiahkan kepada Abraham.

Logika gw sederhana. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan kejujuran, maka tidak ada hal-hal yang palsu yang harus disisipkan atau ditambahkan. Namun apabila gw membuat sebuah kebohongan, maka harus membuat beberapa kebohongan lain untuk menutupi kebohongan tersebut.

Di ulang tahun kemerdekaan yang ke-66 ini, gw sempat berpikir dan merenung. Apa yang telah gw lakukan untuk negeri yang telah membesarkan gw? Negeri yang mungkin bagi sebagian orang seperti negeri "sejuta bencana". Rasanya tidak banyak yang telah gw perbuat.
Dalam renungan gw yang singkat, gw mempunyai satu tekad. Berasal dari pemikiran sederhana dan praktis. Gw akan membuat negeri ini tersenyum. Caranya: gw akan memberikan senyum bagi setiap orang yang gw temui. Gw mencoba memberikan rasa nyaman bagi orang-orang yang berinteraksi dengan gw. Setidaknya negeri ini telah memberikan kemerdekaan yang berarti bahwa gw bebas untuk memberikan senyum bagi orang lain, agar kehidupan menjadi lebih baik.

Semoga dengan tersenyum dan berpikiran positif tentang orang lain kehidupan di sekitar gw bisa menjadi lebih baik.

Padamu negeri kami berbakti, padamu negeri kami berjanji, padamu negeri kami mengabdi, bagimu negeri jiwa raga kami..........

I love you Indonesia deep down in my heart.

Let's make better Indonesia by smile.

Jumat, 15 Juli 2011

Partai Miskin

teman-teman, gw mau sharing sedikit tentang tulisan tentang kekuatan persatuan orang miskin walaupun adanya di negeri opini.
membaca tulisan yang dikupas di situs http://purwo.com/2011/01/13/maka-terpilihlah-presiden-yang-pernah-miskin.html yang berkisah tentang perubahan yang terjadi di negeri "opini" karena bersatunya orang miskin di negeri tersebut cukup menarik perhatian gw.

ada 2 hal yang berkesan bagi gw yaitu:
1. ajaran orang tua gw sewaktu masih kecil, bahwa sebuah lidi sapu akan mudah dipatahkan apabila ia hanya sendirian. tetapi akan sangat sulit mematahkan lidi sapu yang telah diikat dalam satu kesatuan dengan lidi sapu yang lain (misalnya 20-30 batang lidi sapu). ajaran ini diajarkan kepada kami yang bersaudara cukup banyak.
2. jika ada kesatuan hati dan sikap, maka tantangan yang kelihatan sangat sulit diatasi akan terlalui dengan pasti karena derap langkah yang sudah pasti menuju satu arah yang sama.

siapa sih yang mau hidup dalam kemiskinan? miskin materi bukanlah hal yang enak. saat gw tidak memiliki uang satu rupiah pun di kantong, maka perasaan bahwa diri miskin dan bergantung pada belas kasih orang lain bukan hal yang nyaman. memang di sisi lain gw merasakan "berkat" luar biasa yaitu dapat merasakan bagaimana rasanya mengandalkan kemurahan hati Allah semata dalam melalui kehidupan. Perjalanan hidup membuktikan bahwa pada saat itulah justru gw sebenarnya sangat "kaya".

btw kawan, gw beranggapan bahwa setiap perubahan dalam kehidupan dapat dilakukan oleh sikap hati sekelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan. sebagai bagian dari penghuni negeri ini, yang dilahirkan, dibesarkan, dan makan serta minum dari hasil tanah dan air di negeri kepulauan (nusantara)gw merasa prihatin akan nasib penghuninya.

gimana gw ndak khawatir, jika dibandingkan dengan negara tetangga yang ukurannya hanya seuprit, negeriku ini sepertinya masih di jaman yang jauh di belakang negeri singa kecil itu? wah... ndak rela...ndak rela......

apa yang salah ...? gw bertanya bukan untuk mencari kambing hitam....., tapi mengapa hal ini belum bisa berubah......?
gw sempat kagok menjawab pertanyaan anakku ketika kami berlibur ke negeri singa kecil dan negeri jiran beberapa waktu yang lalu (liburan sekolah anak-anak).

dengan polos si sulung bertanya ,"Papa, kenapa ya disini transportasinya lancar. Kemana-mana mudah dan cepat, sedangkan di Jakarta kemana-mana macet?".
Ingin rasanya gw berteriak......, tapi akal sehat gw masih dominan mengontrol emosi yang mulai menggelora.

dengan perlahan gw jelaskan kepada si Sulung ,"Nak, sebenarnya di negeri kita bukan tidak bisa membuat sarana transportasi yang lancar seperti di Singapura ataupun di Kuala Lumpur. Kita punya banyak orang pintar dan kita punya banyak sumber daya alam. Tetapi nak, untuk membuat sesuatu yang besar dan berpengaruh pada kehidupan orang banyak seperti monorail ataupun MRT (mass rapid transport) membutuhkan pemikir dan orang yang merencanakan hal ini dengan matang dan rapi. Coba kau lihat sayang, saat kita bepergian dari satu tempat ke tempat lain, tidak ada risiko terkena hujan dan semua tempat yang kita lalui terhubung. Informasi tentang transportasi terbaca jelas dan mudah dimengerti sehingga kita sebagai pelancong mudah menentukan tempat yang akan menjadi tujuan kita dan sarana transportasi yang dipakai untuk kesana.

si Sulung memang anak yang kritis dan pintar, dia langsung nyambar..... Lha di Jakarta katanya mau dibangun monorail, tetapi kenapa tidak jadi-jadi.......?
Gw diam sesaat dan memberikan jawaban yang agak diplomatis.
Nak...., banyak hal yang harus dilakukan untuk dapat mewujudkan sarana transportasi yang kita impikan, namun ingatlah bahwa kita tidak dapat mengubah orang lain.
Nak, jika engkau ingin sesuatu menjadi berubah, mulailah dengan dirimu sendiri. Ubahlah cara bersikap dan berpikir dirimu, maka yang lain akan berubah perlahan. Jangan pernah menuntut orang lain berubah, ..... karena itu adalah sudut pandangmu saja? Gw tidak tahu apakah si Sulung paham atau tidak.... tetapi dia mengatakan ,"Oh begitu ya Pa....?"

Yah..., begitulah... jawab gw... sambil kami berjalan memasuki LRT (Light Rapid Transport) yang ada di daerah Dang Wangi... Kuala Lumpur.

ndak nyambung ya... judul artikel ini dengan tulisan di dalamnya...?
ya.. terserah gw, kan gw yang nulis....... :)


Oh negeri yang kucintai,..... apa yang dapat kubuat untuk mengubah derita rakyatmu menjadi senyum....?


Jakarta, Sabtu / 15 Juli 2010 pk. 22.20.

Minggu, 19 Juni 2011

Kepolisian Indonesia, I love you

hei teman, apa khabarku ....?
lho kok bukan apa khabarmu .....??
ya....., kalo kalimat yang kedua khan sudah lazim, ....... :)

teman-teman gw mau cerita sedikit pengalaman tentang berinteraksi dengan kantor polisi di Jakarta. Mulai dari mengurus SIM (untuk roda 4 dan roda 2) hingga perpanjangan pajak kendaraan (untuk roda 4 dan roda 2).

Satu kebiasaan gw yang masih susah ditinggalkan hingga saat kemarin adalah mengurus sendiri hal-hal yang berkaitan dengan instansi pemerintah. Entah itu di level RT/RW atau ke Kantor Kepolisian.
Alasannya sederhana, karena gw mencintai lembaga yang gw kunjungi?........ ah... yang bener......?

Benar, teman.... Gw mencintai lembaga yang gw datangani, karena disana banyak interaksi yang berdampak sosial luas...... dan multiplier.

Gw mulai dengan pengurusan SIM (roda 4),....
Kalian tau kan (bagi yang pernah mengurus SIM tanpa menggunakan bantuan "calo") bahwa untuk proses mendapatkan SIM A/B pasti harus melalui tahapan ujian yang sebenarnya tidak susah-susah amat.....?
Satu bagian yang paling sering menjadi batu sandungan adalah ketika melakukan test mengemudi (yang notabene merupakan simulasi di komputer). Yah... mirip maen Play Station lah.... cuma agak lebih "keren" karena dilakukan di Kantor Polisi.

Pengalaman gw yang lucu adalah, bahwa score yang gw dapat selama proses tersebut (gw catat lho) dan gw rekam menggunakan smart phone....., BERBEDA dengan hasil cetakan yang muncul ketika "oknum" petugas yang saat itu berdinas memberikannya kepada gw.
Gw kaget banget.... karena hasil yang nilainya bagus, jadi jelek.
Secara teknis, nilai yang kita dapatkan tercantum langsung di layar, dan ambang batas kelulusan juga sudah ketahuan.
Ujung-ujungnya.....gw dinyatakan tidak lulus...... Thanks God?
Ternyata, setelah 5 tahun berlalu sejak gw memperpanjang SIM yang terdahulu, perubahannya masih lamban. Simulasi ini digunakan untuk menjatuhkan calon pembuat SIM.
Nggak percaya .....? Coba saja lu liat, mana ada kendaraan akan lewat tempat yang di kirinya ada hambatan (mencoba menghindar), trus di kanannya juga ada hambatan (harus segera pindah ke kiri). Dalam pikiran gw, cuma ada 2 kondisi untuk hal ini.
Pertama ujian ini untuk pembalap tingkat mahir yang harus segera zig zag ke kanan dan ke kiri untuk dapat menghindari hambatan tersebut, atau hanya orang gila yang mau lewat jalan yang sudah pasti di depannya ada hambatan yang tidak mungkin dilewati?

Emangnya roda mobil yang saat ini digunakan di Indonesia bisa bergeser ke kanan atau ke kiri tanpa harus maju ke depan ?
Gw iseng tanya pada petugas saat itu, "Siapa sih vendor yang membuat sistem ini?". Orang IT "gila" mana yang memanfaatkan teknologi untuk membodohi orang lain? Gw penarasaran banget....., tetapi tidak ada informasi ataupun jawaban.
Andaikan gw tahu.....!

Btw,.... gw sangat peduli dengan pelayanan umum dan lembaga yang menjadi harapan masyarakat untuk menjadi contoh kemajuan dalam pelayanan umum dimaksud. Terutama Kepolisian, karena gw merasa bahwa gw bagian dari Keluarga Besar Kepolisian...... ehm... (bokap gw juga pensiunan Polisi).

Masih banyak hal yang ingin gw ceritakan, tetapi berhubung harus siap-siap berangkat kerja, gw sudahi dulu sampai disini (nanti disambung lagi).

Khususnya bagi Bapak/Ibu Polisi, janganlah melihat diriku sebagai sebuah ancaman....., kita masih satu keluarga. Aku mencintai Kepolisan, dan berharap banyak pada kalian.
Tetap semangat dalam bekerja......, walau perubahan datang di tempat kerja....!
May GOD bless you all.

Hormatku untuk kalian Bapak/Ibu Polisi.
Jakarta, 20 Juni 2011 - Anton Reavalco

Kamis, 26 Mei 2011

Bandrek Lada Hitam


Hai teman-teman, kalo loe lagi tugas malam di ruang terbuka kan dingin tuh... Apabila loe pada membutuhkan sesuatu yang dapat menghangatkan badan..... Ini dia solusi murah meriah dan sehat.... Bandrek... Minuman tradisional dari Jawa Barat yang telah diracik secara higienis dengan nama Bandrek Lada Hitam.... Karena menggunakan lada hitam sebagai bahan utama menggantikan jahe.....


Gw mau sharing informasi yang mungkin berguna bagi teman-teman yang membaca blog ini.
Alam Indonesia sejak jaman dulu sudah terkenal menghasilkan bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa hangat bagi penggunanya. Salah satu produk tradisional yang biasanya cukup repot dalam penyajiaannya sekarang telah dibuat dalam bentuk instant. Produk ini diberi label Latam, yang merupakan singkatan Bandrek Lada Hitam.

Bandrek adalah minuman tradisional Sunda yang benar-benar membuat badan menjadi hangat dan sehat serta rasanya sedap. Diracik menggunakan Lada Hitam, Kayu Manis, Cabe Jawa, Cengkeh dan Gula Aren (tidak menggunakan Gula Pasir dan Jahe).

Manfaat masing-masing bahan racikan ini adalah sebagai berikut:
Gula Aren, berguna bagi penderita demam, sakit perut, sulit buang air besar. Berbeda dengan gula pasir (yang sangat mudah membanjiri darah sehingga gula darah meningkat cepat), gula aren diserap oleh tubuh secara sedikit demi sedikit sehingga masuknya ke dalam darah tidak secepat gula pasir.

Lada Hitam, merupakan kandungan yang penting untuk menghangatkan badan serta melancarkan aliran darah. Sangat disarankan bagi yang terkena disentri, nyeri haid, rematik (nyeri otot), salesma dan sakit kepala.

Kayu manis, sengaja ditambahkan untuk menambah aroma minuman ini sehingga lebih harum, sedap serta lebih menghangatkan.

Cabe jawa, berguna bagi penderita muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sakit keepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir dan lemah syahwat.

Cengkeh ditambahkan untuk menambah aroma dan lebih menghangatkan tubuh.

Produk ini terdaftar pada DEPKES RI-P-IRT No.312327201115 serta telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia dengan nomor MUI-JB 01121024160607


Senin, 11 April 2011

Pantai Air Manis


teman, apabila engkau berkunjung ke kota Padang dan melangkahkan kaki ke sisi Timur kota, maka dirimu akan dapat menemukan tempat yang namanya tidak sama dengan kenyataannya.....
bingung.....? maksud gw begini.... di sisi Timur kota Padang ada pantai yang bernama Pantai Air Manis. Namanya pantai air manis, tetapi rasa airnya asin.....?

Pantai ini menjadi terkenal karena disana ada batu Malin Kundang. Itu loh... yang dalam hikayatnya bercerita tentang anak durhaka yang dikutuk oleh Ibunya sehingga ia berubah menjadi batu. Namun di samping batu itu, ada Pulau Pisang Kecil yang menarik untuk dikunjungi. Pulau dimaksud dapat didatangi dengan berjalan kaki (ketika air sedang mengalami pasang surut).

Apabila loe termasuk orang yang malas berjalan jauh, maka untuk dapat mencapai pantai air manis ini dapat dilakukan dengan menaiki kendaraan umum roda empat. Lumayan.... karena langsung bisa parkir di pinggir pantai.

Wah...., melihat kondisi pantai dan rindangnya pepohonan yang ada disana maka dapat dibayangkan asyiknya berekreasi di tempat ini.
Jaraknya relatif dekat dari pusat kota, kira-kira 10 km saja.

Senin, 21 Maret 2011

Kursi Pijat Advance Type I-chiro Fit


hai teman, lama juga gw tidak menulis di blog ini..... :(
bukan karena gw kehabisan ide, tetapi karena koneksi modem yang gw gunakan mulai memperlihatkan performa yang menurun.
Saat gw coba klarifikasi dengan providernya (di Jalan Sabang), disana tidak ditemukan masalah....., tetapi kalo dibawa pulang ke rumah.... wah... jadi bete untuk maen di layar komputer.
Koneksinya tiap sebentar putus, walaupun sinyalnya full, .... eh..sebentar lagi x, seakan-akan drop dengan tiba-tiba.
menurut Customer Service di Jalan Sabang, disebutkan bahwa kemungkinan bahwa penyebabnya adalah karena ada pemancar dari vendor lain yang sinyalnya lebih kuat sehingga gelombang yang selama ini bagus jadi terkalahkan......
Sepertinya gw musti ganti provider telco lagi nih,.... agar bisa maen internet dengan lebih leluasa.

Oke....deh,... gw sudahi dulu pembelaan dan alasan....,
gw mau cerita tentang Kursi Pijat.....
Mungkin ada di antara kalian yang senang dipijat...., sekedar untuk menghilangkan lelah atau untuk menghilangkan pegal karena keseleo atau terkilir.
Yang gw mau ceritakan ini adalah pijat dengan Kursi Pijat...., artinya.. selama listrik dari PLN masih mengalir dengan lancar, maka tukang pijit otomatis ini akan siap melayani pemakainya 24 jam sehari. Wah.... asyik dong.....

Singkat cerita di kantor tempat gw bekerja ada Kursi Pijat yang disediakan untuk pegawai di Unit Kerja kami. Tujuannya agar bagi yang merasa pegal dan lelah karena ototnya terasa kaku, dapat menyegarkan diri dengan Kursi pijat tadi.

Kursi Pijat yang kami pakai mereknya adalah ADVANCE type Ichiro Fit. Menurut pendapatku kursi ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pemakainya dalam kondisi di atas. Selain fungsi pijat yang disajikan oleh mesin ini, ada juga sensasi karena gelembung udara yang melengkapi kursi dimaksud. Ketika teman-teman yang wanita menggunakan kursi ini, wah .... mereka pada "ribut" karena ada sensasi yang membuat mereka merasa "kaget tetapi senang". Ha...ha...ha...., bisa aja nih ibu-ibu.

Setelah mencoba dan menikmati kursi pijat ini, gw sepakat dengan Customer Service yang menjual Kursi Pijat dimaksud yang menyatakan bahwa apabila kursi ini digunakan selama 20 menit, maka akan merasakan dampak yang diinginkan namun apabila lebih dari 20 menit, maka dampaknya tidak lagi optimal.

Namun ada satu hal yang menurutku perlu diperhatikan.
Apabila gw membeli kursi pijat untuk sekedar menikmati rasa pijatan kapanpun gw mau, berarti gw menutup peluang tukang pijat tradisional untuk mendapatkan penghasilan dari jasanya memberikan pijat. Biasanya kalo gw panggil tukang pijat ke rumah, untuk durasi pemijatan 90 menit, beliau akan mendapatkan penghasilan Rp 50 rb. Jadi apabila gw beli kursi pijat seharga Rp 16 juta, berati gw bisa memanggil tukang pijat 320 kali. BTW apabila dampak multiplier terhadap penghasilan dari tukang pijat yang dijadikan pertimbangan, maka memiliki kursi pijat sendiri sepertinya bukan suatu prioritas. Itu menurut gw, terserah bagi teman-teman kalo memiliki pendapat yang berbeda.

Rabu, 02 Februari 2011

Ketika kubertanya pada Tuhan

Dalam perjalanan menyusur hari aku bertanya pada Tuhan,....
Mengapa Engkau menciptakan matahari?
Tiada jawab kudapat.....
Ketika kutemui hujan.....
Kembali kubertanya....., mengapa Engkau menciptakan hujan.....
Tiada jawab kuperoleh.....
Ketika malam menjelang dan hatiku berkata..... Matahari dan hujan hanya tanda kekuasaan dan kebesaranNya, apakah dirimu menyadarinya?
Nalarku kembali bertanya kepada Tuhan......., mengapa Engkau menciptakanku......?
bisikan lembut di hatiku berkata, karena IA ingin engkau menceritakan kasihNya pada manusia.........
Published with Blogger-droid v1.6.5

Sabtu, 29 Januari 2011

Majapahit dan Buah Maja


Teman......., ketika masih SMP dulu, aku ingat pada pelajaran sejarah diceritakan tentang kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya atau lebih dikenal dengan nama Kertajasa Jayawardhana.
Jika menyebut kerajaan Majapahit maka yang muncul otomatis dalam kepalaku adalah Patih Gajah Mada dengan Sumpah Palapa-nya.
Salah satu hal menarik yang diceritakan dari pelajaran sejarah tentang kerajaan Majapahit adalah nama Majapahit sendiri berasal dari nama buah yaitu Maja yang berasa pahit ketika dimakan oleh pasukan Raden Wijaya.

Nah...., setelah sekian lama lupa kisah tentang buah maja yang ternyata berasa pahit itu, aku mendapatkan jawabannya di Cikampek.
Aku bisa mengerti kenapa terjadi kekecewaan pada pasukan Raden Wijaya terhadap buah maja ini. Ceritanya ketika aku sedang melakukan dinas ke daerah Cikampek, di Kota Bukit Indah Plaza Hotel (lokasinya berada di pinggir tol Jakarta Cikampek), di halaman hotel kutemukan pohon maja yang sedang berbuah.
Memang sekilas buah ini terlihat menggoda orang yang berada di dekatnya. Bentuknya mirip melon dan warnanya hijau segar. Ukurannya relatif sama dengan buah melon dan kulitnya terlihat licin.

Wah... ternyata buah ini tidak dapat dimakan. Sayang...sayang... sayang... (seperti Ipin saja).
Namun demikian aku bisa merasakan kekecewaan orang yang mengharapkan sesuatu yang dapat menghilangkan dahaga menjadi kecewa karena buah yang ditemui tidak berasa manis seperti tampilan buahnya.
Ah..... buah maja, engkau memang menggoda selera tetapi .... @&*?/

Rabu, 12 Januari 2011

Pantai Carolina


hei kawan....., kalian pernah membayangkan bermain di pantai tanpa banyak pengunjung yang lainnya,.... seakan-akan pantai milik pribadi ....?
nah,... aku mengalaminya ketika kami sekeluarga pergi ke Pantai Carolina (berada +/- 20 km dari pusat kota Padang ke arah Selatan). Biasanya orang-orang mengatakan ke Pantai Bungus...., namun ada tempat wisata yang diberi nama Pantai Carolina. Dulu sewaktu bintang film Meriam Belina masih muda (dan ngetop), beliau sempat maen ke pantai ini dan difoto oleh temanku. memang cantik mbak Meriam Belina di foto itu (maklum wajahnya ada kesan darah indo campuran begitu..)

kenapa pantainya bisa sepi...., yach karena kami maen ke sana pada hari kerja (tanggal 22 Desember 2010) dan waktunya juga sudah sore (+/- pk. 15.30), jadi kami menikmati pantai yang bersih dan nyaman.
kerinduan untuk bertemu pantai ini sudah lama kupendam, bahkan sering kuputar ulang dalam angan ketika akan tidur diwaktu malam.
kenapa......? karena di tidak jauh pantai ini ada pelabuhan (kami menyebutnya Labuan Tarok).... tempat orang melelang ikan, dan ada dermaganya juga...... Waktu aku masih kecil,.... bersama abangku.... kami berdua memancing di dermaga ini... hingga sore (umpan sudah habis.....).
karena airnya jernih,..... dan di pinggir laut...., jadi kami dapat melihat ikan yang akan memakan umpan yang ada di pancing..... bahkan ada ikan yang mulutnya lebar (kami menyebutnya ikan pisang pisang, yang suka makan umpanku....) ukuran ikan ini relatif kecil, tetapi sudah memberikan kepuasan yang cukup bagi amatir yang ingin merasakan nikmatnya memancing....?

eh... aku jadi melebar ya..., sebenarnya aku ingin bercerita tentang Pantai Carolina.
saat kami sekeluarga ada di pinggiran pantai, datanglah seorang Bapak yang menawarkan jasa untuk melancong ke pulau pasir (+/- 15 menit perjalanan dari pantai)dan hanya perlu merogoh kocek untuk mengeluarkan uang Rp 100 rb, maka kami sudah dapat menginjakkan kaki di pulau kecil yang pasirnya putih (begitu tawaran beliau).
bagiku pribadi, bermain di pasir yang putih sudah sering kulakukan sewaktu kecil...., dan hal ini kutawarkan kepada anak-anak untuk memutuskan apakah mereka mau menerima tawaran di Bapak tadi. Karena dua bocah cilik ini sedang menikmati bermain pasir (walaupun tidak putih, tetapi juga bersih...) mereka merasa tidak tertarik sama sekali. mereka sibuk membangun benteng pasir beserta kolamnya untuk menghadang air laut yang akan menimbus tumpukan tanah yang mereka gali.

yah..., mereka sedang menikmati dunia bermain air laut dan pasir, tanpa ditegur dan tanpa ada gangguan dari orang lain..... (senang... senang.... senang)... aku tidak mau memaksakan kehendak kepada anak-anak, dengan berusaha sesopan mungkin, kutolak tawaran si Bapak. mungkin beliau kecewa, tapi aku tidak ada maksud untuk mengecewakannya....., aku hanya ingin menyenangkan keluargaku selama liburan ini.

di pinggir pantai, ada penjual kelapa yang menawarkan 1 butir kelapa muda seharga Rp 10 ribu. menurutku harga ini terlalu mahal (maklum di pantai Anyer-Banten, aku biasanya membeli kelapa seharga Rp 5 ribu) karena pohon kelapanya tumbuh di pinggir pantai itu, tinggal dipetik saja. bukannya pelit tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli kelapa, tetapi cara penjualnya menawarkan kelapa dagangannya kurang simpatik, sehingga aku memutuskan tidak membeli (walaupun ada keinginan untuk membantu pedagang kecil seperti ini).

eh teman,.... jika kalian ingin melihat pantai-pantai yang indah dan bersih, mainlah ke Sumatera Barat,.... dari Labuhan Tarok tadi kalian bisa pergi ke pulau-pulau kecil yang jaraknya tidak terlalu jauh dari daratan. kalian bisa menikmati keindahan alam Sumatera Barat. Ada juga cottage di pulau-pulau itu.

secara natural, aku berani mengatakan bahwa pantai di Sumatera Barat sangat indah :), namun mungkin karena faktor budaya di sini berbeda dengan budaya di Bali, maka pantai di Sumatera Barat ini kurang digemari turis seperti di Bali.

aku sempat berkhayal...., jika sudah pensiun nanti, aku ingin menjadi guru/dosen yang mengajar di kampung halamanku ini. gaji bukan tujuan utama, tapi aku ingin insan di nagari Rumah Gadang ini dapat pengetahuan tanpa harus membayar mahal. selama cukup buat sandang dan pangan serta papan,..... kurasa cukuplah.
ah.... ini hanya angan-angan,..... kenyataannya kebutuhan hidup dari hari ke hari memaksa diriku untuk berpikir mencari kesempatan untuk dapat menghasilkan uang dari setiap peluang usaha yang muncul di depan mata.(mudah dalam teori, susah dalam prakteknya......) semoga angan-anganku ini dapat menjadi kenyataan. Insya Allah

Indahnya Danau Maninjau di Sumatera Barat


teman...., memenuhi janjiku yang lalu..... sekarang aku akan bercerita tentang keindahan alam negeri Minangkabau. Kumulai dari sebuah danau yang bernama Danau Maninjau.
Tanggal 23 Desember 2010, aku dan keluarga beserta Ibu mertua berangkat menuju Danau Maninjau melalui jalan Lubuk Basung. alasan aku mengambil jalur ini (bukan jalur Padang Bukittinggi) adalah karena jalur ini akan melalui kota Pariaman, yang ujungnya akan tiba di bagian ujung Danau Maninjau. ada kenangan masa kecil ketika aku berdua dengan abangku dulu menikmati nasi bungkus yang dibawa dari kota Padang di bagian ujung danau ini (kami berdua menggunakan sepeda motor ke sini). Rasanya..... nikmat sekali memakan ikan bakar dengan cabe merah lebar yang biasanya menjadi pasangan dendeng balado (masih mengalir air liurku mengingat makanan ini...).

kenangan indah dan nikmatnya makan (karena sudah lapar ya...?) masih terasa ketika kami mendekati pinggiran danau. Anak-anak sudah tidak sabar untuk bermain air (wah... mereka tidak tau ya... air danau ini kan dingin..... brrrrr).
ada kenangan lain yang kuceritakan kepada anak-anak dan istriku, yaitu ketika masih menjadi mahasiswa, aku menjalani Kuliah Kerja Nyata di bukit di atas Danau Maninjau ini. eh...ada hal lain yang baru ku ketahui saat tiba di danau ini. ternyata.. dua jagoanku tidak bisa memanjat pohon yang relatif rendah....? (karena biasa hidup di kota Jakarta tidak bertemu pohon untuk dipanjat, jadi mereka takut untuk naik ke atas pohon..... olala....?)

kalian mau tau apa yang menjadi bagian khas dari kunjungan ke Danau Maninjau ini? apabila kita datang dari arah Bukittinggi ke Danau Maninjau, maka pasti melalui tikungan yang jumlahnya ada 44 (empat puluh empat ..... banyak khan). Yah... ini kelokan yang dikenal dengan nama Kelok Ampek Puluah Ampek (Kelok 44).

eh.. ada cerita lucunya....., khan istri dan mertuaku dari negeri Sriwijaya, jadi disaat melewati kelok 44 mereka merasa bahwa kelokan ini akan sangat lama.....? maklum saja, mulai hitungan kan selalu dari 1 (karena kami berada di bawah...). anak-anak sebaliknya merasa senang, karena di setiap kelokan yang dekat dengan bukit, terlihat banyak monyet yang bebas bermain hingga ke pinggir jalan.

keindahan alam ini sempat kuabadikan dengan kamera, walaupun saat kami tiba di puncak sudah mendekati pk. 18.00 (di Sumatera Barat, langit masih terang ketika pk. 18.00 karena menghadap ke arah Barat...). Pantulan cahaya matahari di awan-awan langit senja, serta bentuk danau yang tenang teduh.... memberikan nuansa tersendiri. Aku seakan-akan menjadi pemburu foto, dengan berbekal EOS 500D, kusisir pinggir puncak bukit untuk dapat mengambil gambar-gambar yang menurutku indah.

Bagi kalian yang berminat untuk melakukan perjalanan wisata ke Danau Maninjau dan ingin berburu foto saat senja, ada lokasi hotel di Puncak Kelok 44 yang dapat digunakan untuk istirahat. Disamping itu di dekat danau juga banyak penginapan.

Hal yang berkesan ketika aku meninggalkan pinggiran danau ini adalah, penduduk setempat yang masih sangat bersahabat dan ramah dengan tamu-tamu yang datang.